Madinah, 10 Juli 2025
Hari ini, Kamis, 10 Juli 2025, merupakan hari terakhir semua jemaah haji kembali ke Tanah Air, terkecuali bagi jemaah yang masih membutuhkan perawatan lanjutan di RS Arab Saudi (RSAS). Sebanyak 200 ribu lebih jemaah menjajaki bumi Indonesia setelah berminggu-minggu beribadah di Baitullah untuk melengkapi rukun Islam yang kelima.
Namun, banyak kisah haru yang tergores dari kepulangan jemaah haji ini ke Indonesia, khususnya bagi jemaah haji yang rentan dan sakit sehingga harus mengikuti program Tanazul (program pemulangan jemaah haji melalui kelompok terbang/kloter yang berbeda dari keberangkatan karena alasan sakit dan kriteria laik terbang).
Salah satunya adalah Suhaeli dari Kloter JKG 44, yang hari ini pulang ke Indonesia mengikuti program Tanazul Akhir, yaitu pemulangan jemaah yang lebih lambat dari kloternya karena sempat dirawat di RSAS dan tertinggal dari kloter asal.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, beliau mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para petugas yang sigap mengantarkan kepulangannya ke Tanah Air.
"Saya harus sehat. Saya senang sekali bisa pulang dan enggak bisa membalas kebaikan semua petugas," ungkap Suhaeli terharu.
Jemaah haji ini dipulangkan dari Bandara Jeddah pasca perawatan dan tindakan operasi di RSAS.
Dengan kesigapan ambulans dan petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Madinah, stabilitas kesehatan Suhaeli dikawal dan dipantau sehingga memungkinkan untuk naik pesawat komersial yang akan terbang ke Indonesia.
"Untuk keamanan dan kenyamanan pasien jemaah, kami lakukan koordinasi yang intensif antara tim KKHI Madinah,Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK), dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines (GIA)," tutur Kasie Kesehatan sekaligus Kepala KKHI Daker Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah, di KKHI Madinah (10/7).
Ucapan rasa syukur dan terima kasih atas program Tanazul juga disampaikan oleh Ngatini, jemaah haji asal Lampung (JKG).
"Saya senang sekali bisa pulang ke Indonesia dan mendapatkan perawatan yang baik sekali dari klinik (KKHI Madinah) hingga diantar ke bandara ini," ujarnya dengan mata berbinar.
Jemaah haji ini sempat dirawat di KKHI Daker Madinah hingga akhirnya di antar kepulangannya oleh ambulans dan petugas kesehatan tiga hari lalu dari Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah.
Menurut penanggung jawab evakuasi dan tanazul KKHI Madinah, dr. Lia Agustina, MPH, proses pemulangan jemaah sakit tidaklah mudah. Diperlukan persiapan matang, mulai dari memastikan kondisi medis jemaah stabil dan laik terbang, koordinasi dari Tim Seksi Kesehatan Daker Bandara dengan maskapai untuk mengatur posisi duduk atau berbaring di pesawat, hingga pendampingan medis selama perjalanan oleh TKHK.
"Kami bersama Tim Seksi Kesehatan Bandara, TKHK, dan PPIH Kementerian Agama terus berkomunikasi untuk mempersiapkan dan melaksanakan program Tanazul ini agar jemaah haji bisa tertangani dengan baik dan pulang ke Indonesia dengan aman dan nyaman," tutur dr. Lia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DH/D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM