Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Cegah Masalah Kesehatan Pasca Tsunami Banten, Kemenkes Edukasi Korban

346

Jakarta, 27 Desember 2018

Hasil Rapid Health Assessment (RHA) bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada bencana tsunami di Banten menunjukkan sejumlah penyakit potensial KLB. Kemenkes melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat melakukan edukasi kesehatan kepada korban tsunami.

Hal itu dilakukan agar para korban bisa mencegah dan menghindari penyakit yang bersumber dari lingkungan, seperti diare. Penyakit potensial KLB itu 3 di antaranya Diare, penyakit serupa influenza (ILI), dan suspek demam tifoid.

Saat ini tim promosi kesehatan tengah mempersiapkan segalanya mulai dari tim dan logistik yang akan dibawa, rencananya besok mereka akan bergerak ke lokasi terdampak di Pandeglang. Tim promosi kesehatan akan bergerak di titik-titik pengungsian, dimulai dari pengungsian terbesar di Kecamatan Angsana, Pandeglang. Rencananya edukasi kesehatan akan dilakukan di 11 titik pengungsian, yakni Cimanggu, Cigadung, Sumur, Caringin, Jiput, Cigeulis, Munjul, Carita (Desa Gombong), Labuan, Cigorondong, termasuk Angsana.

Edukasi kesehatan ditujukan kepada para korban tsunami, khusunya ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, orang dewasa, dan Lansia. Nantinya mereka akan diberikan pemahaman tidak hanya tentang Diare, ILI, dan suspek demam tifoid, tapi pemahaman mendasar tentang bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan kesadaran akan perilku hidup sehat terutama pada situasi pasca tsunami harus tetap dilakukan.

“Kapan pun dan dimanapun dalam situasi apapun, PHBS harus tetap disadari dan dilakukan. Tsunami memang mengubah kondisi lingkungan, misalnya sanitasi menjadi rusak, tapi PHBS harus tetap diusahakan,” kata Nila, Kamis (27/12) di Jakarta.

Pada pelaksanaannya, edukasi kesehatan akan dilakukan dengan berkoordinasi bersama petugas kesehatan setempat, relawan, dan pihak lain yang fokus pada upaya pencegahan masalah kesehatan pasca tsunami.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Artikel Sebelumnya
Hari Anak Nasional 2024, Masyarakat Harus Pahami Karakteristik TBC
Artikel Selanjutnya
Kementerian Kesehatan Gelar Kick-off Meeting Proyek Pelatihan Penanggulangan Bencana Bersama KOICA

RILIS KEMENTERIAN KESEHATAN


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025