Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Dorong Budaya Kerja Melalui Spirit Ramadan

35

Jakarta, 28 Februari 2025

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar kuliah umum bertajuk “Spirit Ramadan dalam Percepatan Perubahan Budaya Kerja Kementerian Kesehatan”. Acara ini bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai integritas, disiplin, dan profesionalisme di lingkungan kerja, serta pentingnya membangun budaya kerja yang berintegritas dan antikorupsi di lingkungan Kemenkes yang sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan di sektor kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di auditorium Siwabessy gedung Prof. sujudi pada Jum’at (28/2/2025).

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr. Fitroh Rohcahyanto menegaskan pentingnya membangun budaya kerja antikorupsi melalui pendekatan agama. Ia menyampaikan bahwa bulan Ramadan adalah momentum terbaik untuk melatih diri dalam melepaskan kemelekatan terhadap harta dan membangun kesadaran integritas.

“Ketika kita bicara puasa, sejatinya kita sedang berlatih untuk menahan diri dari segala bentuk kemelekatan, termasuk terhadap harta. Seorang yang bertakwa adalah mereka yang mampu berbagi, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain,” ujar Dr. Fitroh di hadapan ratusan peserta yang hadir.

Dr. Fitroh mengutip Surat Ali Imran ayat 134 yang menyebutkan bahwa salah satu tanda orang yang bertakwa adalah mereka yang menginfakkan hartanya, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Menurutnya, prinsip ini juga harus diterapkan dalam etos kerja ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan publik yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Lebih lanjut, Dr. Fitroh menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang berintegritas, dengan menghindari sikap serakah dan mementingkan diri sendiri. Ia membagikan filosofi “IDOLA” sebagai prinsip kerja yang mencakup:

Integritas: Konsisten dalam ucapan dan tindakan.

Dedikasi: Memberikan pelayanan dengan totalitas.

Objektif: Netral dan tidak memiliki kepentingan pribadi.

Loyalitas: Mengabdi untuk kepentingan masyarakat.

Adil : Tidak memihak

Selain itu, Dr. Fitroh juga memperkenalkan konsep “Gatot Kaca”, yakni prinsip kerja yang responsif, totalitas, komprehensif, dan penuh empati dalam melayani masyarakat. “Tanpa empati, kita tidak akan mampu memberikan pelayanan terbaik. ASN harus bekerja dengan hati, bukan sekadar menjalankan tugas,” tegasnya.

Sebagai penutup, Dr. Fitroh mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Ramadan sebagai waktu refleksi dalam meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun profesional. “Latihan terbaik untuk menjadi pribadi yang bertakwa adalah dengan terus berbuat baik, berbagi, dan menumbuhkan keikhlasan dalam bekerja. Jika kita bekerja dengan niat yang benar, insyaAllah hasilnya akan berkah,” pungkasnya.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan komitmen Kemenkes dalam meningkatkan budaya kerja yang berlandaskan integritas, loyalitas, dan pelayanan prima. Ia mengutip Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 188 yang menegaskan pentingnya menjauhi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Pencegahan korupsi bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga budaya yang harus kita bangun bersama. Dengan pendekatan agama, kita tidak hanya memperkuat regulasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dalam setiap aspek pekerjaan kita,” ujar Prof. Dante.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa transformasi internal Kemenkes terus berjalan untuk mempercepat enam pilar transformasi kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menerapkan core values ASN BerAKHLAK guna menciptakan ekosistem kerja yang lebih transparan dan profesional.

Kegiatan ini juga menjadi momen refleksi menjelang bulan suci Ramadan, di mana nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan dalam bekerja semakin ditekankan. Wamenkes mengajak seluruh pegawai Kemenkes untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperbaiki diri dan memperkuat integritas.

Sebagai penutup, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, khususnya kepada KPK dan KORPRI Kemenkes. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua,” tutupnya.

Sekretaris Jenderal yang turut hadir dalam sambutannya menegaskan, bahwa acara ini menjadi bagian penting dalam membangun budaya kerja yang lebih transparan dan berintegritas di Kementerian Kesehatan.

“Reformasi kesehatan yang kita lakukan, termasuk enam pilar transformasi kesehatan, tidak akan berhasil tanpa adanya reformasi internal di Kementerian Kesehatan. Kita harus mengubah mindset dari yang sebelumnya berfokus pada kuratif ke promotif, dari pengobatan ke pencegahan, serta dari layanan kesehatan yang hanya terpusat di kota menjadi lebih merata ke daerah-daerah,” ujar Sekjen Kunta.

Ia juga menekankan pentingnya membangun kemandirian dalam sektor kesehatan, khususnya dalam produksi alat kesehatan dan obat-obatan dalam negeri. Namun, semua perubahan ini tidak akan berjalan optimal tanpa adanya reformasi di tingkat internal, terutama dalam membangun budaya kerja yang jujur, transparan, dan antikorupsi.

“Hari ini, kita mendapat kesempatan luar biasa dengan kehadiran Pak Fitroh dari KPK yang memiliki pengalaman luas dalam membangun budaya kerja yang berintegritas. Ini adalah momen penting bagi kita untuk terus melakukan perbaikan dan meningkatkan etos kerja,” tambahnya.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan, termasuk Rumah Sakit Vertikal, Poltekkes, Balai Karantina Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Alat Kesehatan. Dengan cakupan yang luas, diharapkan diskusi ini dapat menjadi pemicu bagi seluruh jajaran Kemenkes untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Kami berharap acara ini benar-benar membuka cakrawala kita semua dalam terus meningkatkan etos kerja serta membangun budaya kerja yang bersih, transparan, dan dilakukan dengan hati. Karena hanya dengan itu, reformasi kesehatan yang kita jalankan dapat berjalan dengan sukses,” pungkas Kunta.

Dengan semangat Spirit Ramadan, Kementerian Kesehatan terus berkomitmen untuk tidak hanya memperbaiki sistem layanan kesehatan, tetapi juga membangun ekosistem kerja yang lebih profesional, akuntabel, dan bebas dari korupsi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Artikel Sebelumnya
Perangi TBC, Kemenkes Giatkan Gerakan Kolaborasi

RILIS KEMENTERIAN KESEHATAN


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025