Jakarta, 11 November 2024
Sebagai bagian dari upaya pemerataan dan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di Indonesia, Komite Bersama Adaptasi, yang terdiri dari unsur Kemenkes, Kemendikbud, Kolegium, Konsil dan Pakar, melakukan penempatan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) WNI lulusan luar negeri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 6 November 2024. Penempatan ini untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah yang masih kekurangan tenaga medis spesialis.
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang melaksanakan adaptasi, atau disebut sebagai Adaptan, mendapatkan kesempatan untuk memahami kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia serta tantangan khusus di daerah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan. Proses ini diharapkan dapat mempercepat integrasi dokter ke dalam sistem kesehatan Indonesia dan meningkatkan kualitas pelayanan medis di daerah yang membutuhkan.
Kolegium Obstetri dan Ginekologi juga menyoroti pentingnya memperbaiki akses masyarakat Indonesia terhadap layanan kesehatan berkualitas, terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Kabupaten Lembata dan daerah-daerah sekitarnya di NTT menghadapi kekosongan tenaga medis spesialis, yang mengakibatkan terbatasnya akses layanan kesehatan ibu dan anak, terutama dalam hal persalinan yang aman dan perawatan kesehatan reproduksi. Penempatan ini diharapkan dapat membantu mengurangi kesenjangan layanan kesehatan di NTT dan memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya bagi ibu hamil dan perempuan.
Penempatan juga ini merupakan contoh konkret dari sinergi dan koordinasi yang terus dilakukan oleh Kolegium Obsgin dengan Kemenkes setelah perubahan struktur di bawah Konsil Kedokteran Indonesia yang kini berubah menjadi Konsil Kesehatan Indonesia. Dengan adanya penempatan dokter spesialis obsgin di RSUD Lewoleba, Kolegium Obsgin berkomitmen untuk berperan dalam mempercepat pemerataan tenaga medis spesialis obsgin di seluruh Indonesia dan memastikan bahwa masyarakat, khususnya ibu dan anak, mendapatkan pelayanan medis yang mereka butuhkan.
“Terima kasih kepada Kolegium Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) yang telah mempercepat proses adaptasi bagi para diaspora obsgin. Semoga inisiatif positif ini dapat menjadi teladan bagi kolegium-kolegium lainnya, sehingga proses adaptasi bagi tenaga medis profesional dapat lebih cepat dan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dapat semakin mudah dan merata. Langkah ini sangat berarti dalam mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Hingga November 2024, Kemenkes telah menempatkan 30 orang dokter spesialis lulusan luar negeri di berbagai rumah sakit daerah di Indonesia, di antaranya di Sulawesi Utara, Aceh, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, NTT, NTB, dll. Para adaptan tersebut merupakan lulusan dokter spesialis dari Filipina, Jerman, Cina, Malaysia, Jepang, dan Inggris.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM