Gorontalo, Desember 2025
Keberhasilan pelaksanaan bedah jantung terbuka perdana di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, Gorontalo, menjadi penanda penting pemerataan layanan kesehatan rujukan sekaligus menegaskan dua kunci utama keberlanjutan layanan jantung di daerah: tata kelola rumah sakit yang sehat dan keberlangsungan dokter spesialis.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa layanan bedah jantung terbuka yang ditanggung BPJS Kesehatan dapat berjalan berkelanjutan apabila dikelola dengan manajemen yang baik.
“Layanan bedah jantung terbuka ini di-cover oleh BPJS dan seharusnya tidak menjadi masalah. Rugi atau tidak rugi itu tergantung tata kelola manajemen rumah sakit. Kalau tata kelolanya baik, layanan akan jalan terus,” tegas Menkes dalam sambutan daringnya.
Menkes menegaskan, rumah sakit daerah seharusnya mampu mandiri secara finansial melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tanpa ketergantungan berlebihan pada subsidi pemerintah daerah. Kementerian Kesehatan, lanjutnya, siap mendampingi RSUD yang berkomitmen memperbaiki tata kelola, termasuk transparansi pengadaan obat dan alat kesehatan agar tidak terus mengalami defisit.
Selain manajemen, Menkes menyoroti tantangan klasik layanan kesehatan daerah, yakni retensi dokter spesialis, khususnya dokter bedah jantung.
“Alatnya mahal dan bisa kita bantu. Tapi kalau dokternya pindah, layanannya berhenti. Karena itu dokter-dokter yang bertugas di Gorontalo harus dirawat dengan baik agar tidak cepat pindah ke kota besar,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya ketersediaan minimal dua hingga tiga dokter spesialis jantung untuk menjamin layanan berjalan 24 jam.
“Idealnya ada tiga dokter agar bisa rotasi layanan. Kalau hanya satu, begitu cuti atau belajar, layanannya berhenti,” tambah Menkes.
Sebagai solusi jangka panjang, Kementerian Kesehatan terus mendorong pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital-based) agar putra-putri daerah memiliki kesempatan lebih besar menjadi dokter spesialis dan kembali mengabdi di daerah asal.
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mendukung keberlanjutan layanan bedah jantung terbuka melalui penguatan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan kolaborasi lintas sektor.
“Kami bersyukur layanan ini berhasil dilaksanakan. Pemerintah Provinsi Gorontalo siap mendukung agar layanan bedah jantung terbuka berlanjut dan tidak berhenti di tahap perdana,” ujar Gusnar.
Ia menambahkan, operasi perdana ini menjadi momentum alih ilmu dan teknologi bagi dokter-dokter lokal melalui pendampingan tim RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi RSUD Aloei Saboe untuk berkembang sebagai rumah sakit rujukan jantung regional yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM