Jakarta, 30 November 2024
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berinovasi mendukung arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Transformasi Kesehatan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah transformasi pendidikan melalui pembukaan kelas internasional. Langkah ini menjadi tonggak penting untuk mencetak tenaga kesehatan Indonesia yang kompeten dan siap bersaing di pasar global.
Transformasi Poltekkes Kemenkes berfokus pada tiga pilar utama, yakni tata kelola, pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Sebagai bagian dari visi menjadikan Poltekkes sebagai Pusat Unggulan Pendidikan Vokasi dan Profesi di Asia Tenggara pada 2030, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan telah meluncurkan kelas internasional Jerman di Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 dan Bandung sejak 2023.
Pada 2024, program ini diperluas ke Poltekkes Kemenkes Maluku dan Medan. Pada 2025, program ini rencananya akan dikembangkan ke kelas internasional untuk Timur Tengah dan Jepang.
Selain itu, sertifikasi internasional seperti Prometric dan NCLEX sering menjadi tantangan bagi perawat Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes berencana membangun Pusat Prometric dan NCLEX di Poltekkes Kemenkes pada 2025, sehingga memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk memenuhi standar internasional.
Peran WHO Mendukung Transformasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia turut mendukung pengembangan kelas internasional ini. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/1460/2023, grand design dan roadmap pengembangan kelas internasional Poltekkes hingga 2029 telah tersusun. WHO memberikan pendampingan intensif melalui program seperti Teaching Camp dan pelatihan dosen, seperti English Camp yang mempersiapkan dosen untuk mengajar kelas internasional dengan standar global.
Technical Officer on Nursing and Midwifery WHO SEARO Ai Tanimizu memimpin pelatihan intensif yang melibatkan 50 dosen dari empat Poltekkes. Pelatihan mencakup metode pengajaran berbasis bukti, pengajaran mikro, dan pelatihan klinis.
Marlisa, seorang dosen dari Poltekkes Medan, menyatakan, “Program ini meningkatkan keterampilan mengajar saya secara signifikan. Saya lebih percaya diri dan siap membimbing mahasiswa untuk bersaing secara global.”
Langkah Strategis Menuju 2025
Ditjen Nakes bekerja sama dengan WHO untuk mengembangkan modul keperawatan berbasis standar internasional. Rekomendasi WHO, program ini mencakup peningkatan kompetensi dosen, penguatan kemampuan bahasa Inggris, pengembangan kurikulum terintegrasi, dan pelatihan lintas institusi.
Langkah-langkah ini mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 serta Arah Strategis Global WHO untuk Keperawatan dan Kebidanan 2021–2025.
Plt. Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Dr. Yuli Farianti optimistis Poltekkes Kemenkes akan menjadi WHO Collaborating Center for Nursing Education and Training di Asia Tenggara pada 2025. “Dengan pendidikan berkualitas tinggi, para lulusan Poltekkes akan siap menghadapi tantangan kesehatan global dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia,” ujar dia.
Transformasi ini merupakan investasi jangka penting untuk mempercepat peningkatan kualitas tenaga kesehatan Indonesia. Poltekkes Kemenkes tidak hanya mencetak tenaga kesehatan yang andal tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam bidang kesehatan global.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (NI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM