Banjar, 17 Desember 2022
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan peninjauan implementasi posyandu primer di Kecamatan Telaga Bauntung, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Jumat (16/12).
“Saya datang ke Kabupaten Banjar, kali ini mengunjungi Posyandu dan Puskesmas di Telaga Bauntung dalam rangka proyek implementasi posyandu prima di daerah terpencil. Sebelumnya saya sudah banyak meninjau ke daerah perkotaan, daerah kebupaten/kota dan desa tapi bukan daerah terpencil,” ujar Menkes.
Kecamatan Telaga Bauntung terletak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Jarak tempuh dari Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru menuju lokasi peninjauan di Kecamatan Telaga Bauntung sekitar 75 Km dengan waktu tempuh kurang lebih selama 2 jam 15 menit.
Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH mengatakan peninjauan posyandu prima di daerah terpencil merupakan upaya Kementerian Kesehatan untuk memperkuat layanan kesehatan primer serta berupaya menempatkan layanan standar yang bisa diakses oleh masyarakat sekitar.
“Kita mengunjungi salah satu Kecamatan di Kabupaten Banjar yang mana ini adalah setting daerah yang sangat terpencil. Jadi di daerah yang terpencil ini kita tinjau apa yang bisa kita kuatkan. Memang secara akses masih sulit, tapi kita berhasil menempatkan layanan standar di posyandu prima yang bisa diakses oleh penduduk,” ungkap Dirjen Endang.
Saat ini kondisi di Kabupaten Banjar masih terkendala pada akses layanan kesehatan, belum lengkapnya fasilitas alat kesehatan di beberapa puskesmas, dan kurangnya tenaga kesehatan untuk membina kader posyandu, serta minimnya animo masyarakat untuk melakukan imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit.
“Berbicara tentang kesehatan kami ingin layanan kesehatan di Kabupaten Banjar harus terus mengalami peningkatan. Semoga layanan kesehatan di sini juga turut ditunjang oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai,” -tutur Bupati Banjar Saidi Mansyur.
Menkes Budi mengungkapkan tugas utama Kementerian Kesehatan adalah untuk menjaga masyarakat Indonesia agar tetap sehat. Untuk mencapai hal tersebut Kementerian Kesehatan saat ini berfokus pada revitalisasi posyandu dengan melakukan pembinaan para kader, dan upaya pemenuhan fasilitas serta alat kesehatan penunjang.
“Seluruh puskesmas dan posyandu terus kita upayakan untuk dilengkapi alat-alat kesehatan seperti alat periksa jantung, alat usg, dan lain sebagainya. Lalu sebagai ujung tombak keberhasilan layanan kesehatan primer, tugas para kader posyandu yakni harus bisa memberikan edukasi ke masyarakat tentang penerapan kebiasaan hidup sehat. Caranya sederhana, yakni dengan rutin melakukan cek kesehatan, mengatur pola makan, dan olahraga 30 menit selama 5 hari dalam seminggu,” pesan Menkes Budi.
Selanjutnya Menkes Budi menambahkan upaya menjaga tubuh agar tetap sehat itu sangat mudah. Harus rajin cek kesehatan, selalu perhatikan kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah supaya tetap rendah, serta pastikan lingkar perut tidak lebih dari 90cm untuk laki-laki dan perempuan kurang dari 80cm. Jika tekanan darah tidak dijaga dengan baik maka bisa meningkatkan risiko terkena stroke yang berakibat pada kelumpuhan dan penurunan kualitas hidup penderitanya.
Program posyandu primer merupakan bagian dari implementasi 6 pilar transformasi kesehatan yakni pilar pertama transformasi layanan primer.
“Transformasi kesehatan kita kan ada enam, tapi yang paling penting saat ini adalah transformasi layanan primer. Dimana yang menjadi fokus yakni pada revitalisasi posyandu dan puskesmas. Semoga program revitalisasi posyandu dan puskesmas yang tujuannya menjaga agar masyarakat hidup sehat bisa kita realisasikan,” tutup Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669. (FSI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid