Palangka Raya, 14 Agustus 2024
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut berperan aktif dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik. Hal ini dibuktikan dengan penunjukan Kemenkes sebagai Campaign Manager Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Wilayah Indonesia (BBWI) Provinsi Kalimantan Tengah.
Penggunaan produk dalam negeri memang perlu digalakkan. Bahkan, pemerintah lebih memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri untuk pengadaan barang dan jasa.
Pada akhir 2023, realisasi belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN telah mencapai hampir Rp1.350 triliun, meningkat dari Rp749 triliun pada 2022. Tidak hanya itu, jumlah wisatawan nusantara juga meningkat hampir 13% mencapai 825 juta kunjungan wisata nusantara pada 2023.
“Angka ini menunjukkan bahwa kesadaran penggunaan produk dalam negeri dan mengunjungi objek wisata dalam negeri telah meningkat di seluruh lapisan masyarakat,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin pada peresmian Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Wilayah Indonesia (BBWI) Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (14/8).
Sebagai campaign manajer, Menkes Budi mengatakan, Kemenkes berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah. Kolaborasi dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan UMKM, seleksi dan kurasi UMKM, promosi, pameran offline, dan kegiatan harvesting.
“Saya harap melalui acara ini kita dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mempercepat langkah kita menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” tutur Menkes Budi.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Sri Widarnani, mengatakan, Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Wilayah Indonesia (BBWI) bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan UMKM.
Sri mengatakan, gerakan ini juga bertujuan agar produk dalam negeri naik kelas, sehingga nantinya produk dalam negeri lebih dicintai masyarakat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Selaras dengan dua gerakan tersebut pemerintah provinsi Kalimantan Tengah fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan UMKM untuk memacu perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, UMKM memiliki peranan penting pada ekonomi Indonesia. Sekitar 99% unit usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan kontribusi sekitar 60,5% dari PDB.
Bahkan, penyerapan tenaga kerjanya mencapai sekitar 90% dari total tenaga kerja Indonesia.
“Tentunya, kita tidak bisa sendiri untuk meningkatkan UMKM. Kita harus bersinergi, wujudnya konkret seperti event kali ini Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Wilayah Indonesia,” kata Destry.
Acara ini merupakan sinergi antara Bank indonesia, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan seluruh pemangku kepentingan.Tujuannya, mendorong UMKM Indonesia dapat naik kelas dan berdaya saing tinggi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid