Jakarta, 13 April 2021
Kementerian Kesehatan menggelar Pertemuan Nasional Perpustakaan Tahun 2021 yang digelar secara daring tayang di kanal Youtube Kemenkes dan luring di Auditorium Siwabessy, pada Selasa (13/4).
Dalam pertemuan yang mengangkat tema “Penguatan literasi dalam pemulihan kesehatan masyarakat di era pandemi”, Sekretaris Jenderal Oscar Primadi mengatakan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan bisa mendukung serta membantu Perpusnas untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat di seluruh Indonesia terutama dibidang kesehatan.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada perpustakaan nasional, Insya Allah budaya dan literasi bisa terus kita galakkan. Karena Puskesmas tersebar di seluruh Indonesia hingga level desa. Dengan upaya-supaya seperti ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat,” kata Sekjen.
Diungkapkan oleh Sekjen, Perpustakaan Kementerian Kesehatan terus melakukan transformasi mengikuti arus perkembangan teknologi. Saat ini, perpus Kemenkes memiliki KINK (Katalog Induk Nasional Kesehatan) yang berisi katalog dan koleksi buku dalam bentul digital dari seluruh perpustakaan yang ada di lingkungan Kementerian Kesehatan.
“Kita bisa berlangganan, kita bisa unduh dan ambil. Semuanya sudah sangat mudah sekarang ini. Saya yakin berkat teknologi dan jejaring yang kita bangun ini, kita memiliki kelayaan yang luar biasa, oleh karenanya harus kita manfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Melalui transformasi digital yang menyajikan berbagai kemudahan akses bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan yang terpercaya ini, Perpustakaan Kemenkes berhasil mendapatkan sertifikat akreditasi A dari Perpusnas.
“Ini merupakan sebuah pengakuan yang dinilai oleh Perpusnas bagaimana kinerja kita selama ini, tentunya kita berharap akan terus ada peningkatan dan kemajuan,” terang Sekjen.
Senada dengan Sekjen, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarief Bando menyebutkan pemberian sertifikat akreditasi ini merupakan wujud apresiasi Perpusnas terhadap managemen Perpustakaan Kemenkes yang terus melakukan berbagai transformasi dalam menyajikan bahan-bahan bacaan dibidang kesehatan.
“Kami mengapresiasi Kemenkes di dalam pengembangan perpustakaan dan telah kita serahkan sertifikat akreditasi A, yang menandakan bahwa Kemenkes adalah salah satu Kementerian dengan pengelolaan perpustakaan terbaik di Indonesia,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan penandatanganan MOU Kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Perpustakaan Nasional. Dengan penguatan kerja sama ini diharapkan semakin meningkatkan sinergi antara Kemenkes dengan Perpusnas dalam mengembangkan perpustakaan di lingkungan Kemenkes, sehingga bisa terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan hubungan kerja sama yang baik ini, Perpusnas telah memberikan hibah buku ke sejumlah RS di Indonesia dan untuk tahun ini, rencanan jumlah RS yang akan diberikan hibah sebanyak 20 RS.
“Kami berharap MOU yang kita tandatangani hari ini sebagai perpanjangan, dan akan lebih menyentuh jauh lagi ke dalam ruang-ruang kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Dalam pertemuan itu juga, pihaknya menyoroti kondisi masyarakat yang masih belum memiliki pengetahuan serta kesadaran untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Menurutnya hal ini turut dipengaruhi oleh masih rendahnya literasi masyarakat.
Untik itu melalui jaringan Puskesmas yang dimiliki oleh Kemenkes, dirinya berharap bisa turut membantu pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM