Jakarta, 13 Desember 2022
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan memperbarui platform pendaftaran internsip dokter dan dokter gigi dengan meluncurkan Sistem Informasi Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia (SIMPIDI 2.0) di Jakarta pada Selasa (13/12).
SIMPIDI merupakan platform atau situs yang digunakan dalam melaksanakan proses internsip dokter dan dokter gigi mulai dari pendaftaran sampai evaluasi program yang telah digunakan sejak tahun 2014.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyebutkan bahwa pembaruan kali ini fokus pada sistem pemilihan wahana internsip yang lebih transparan dan berkeadilan dibandingkan versi sebelumnya.
Pada versi terbaru ini, para peserta Internsip bisa mendapatkan rekomendasi wahana sesuai provinsi pilihan, sekaligus dapat memonitor pelaksanaan internsip secara mandiri melalui Fitur Monitoring Proses Rekrutmen melakukan registrasi pada SIMPIDI 2.0.
“Bila semula peserta bebas memilih wahana sesuai domisili Kartu Keluarga (KK), yang mana hal ini berpotensi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, kini dengan pembaruan SIMPIDI 2.0, wahana dapat dipilihkan oleh sistem sesuai domisili KK,” kata Wamenkes.
Tak hanya itu, pada fitur SIMPIDI 2.0 juga semakin lengkap dengan adanya proses pemilihan wahana, unduh Pakta Integritas, serta jadwal dan berita terkini terkait program internsip.
“Kita terus lengkapi untuk memudahkan para peserta internsip yang akan mendaftar,” ujar Wamenkes.
Platform SIMPIDI sendiri sudah digunakan untuk pendaftaran internsip sejak tahun 2014. Hingga tahun 2022, jumlah peserta yang telah ditempatkan sejumlah 98.209 dokter di 34 provinsi, yang berasal dari 74 Fakultas Kedokteran, dengan melibatkan 2.500 dokter pendamping internsip di 1.824 Wahana baik Rumah Sakit dan Puskesmas.
Program Internsip Dokter Gigi (PIDGI) Perdana baru dilaksanakan pada bulan November Tahun 2022. Sebanyak 392 dokter gigi yang berasal dari 25 FKG telah ditempatkan di 17 Provinsi, pada 43 Paket wahana di 42 Kabupaten / Kota.
Melihat manfaatnya yang besar bagi pemenuhan dan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, Wamenkes mendorong agar kedepan SIMPIDI terus dikembangkan dan ditingkatkan.
“Saya berharap aplikasi ini dapat mempermudah dan juga bermanfaat bagi semua pengguna dan stakeholder Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia. Kami juga tetap menunggu masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan SIMPIDI 2.0,” harap Wamenkes.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya melaporkan bahwa dengan diresmikannya peluncuran SIMPIDI 2.0, diharapkan tidak ada lagi kendala seperti isu jasa klik, joki pilih wahana, joki mengisi e- Log Book kinerja, server eror serta monitoring dan evaluasi yang masih terbatas, sehingga siap digunakan pada penerimaan peserta internsip di awal tahun 2023.
“Setelah launching ini, pada penerimaan Januari 2023, kita sudah akan menggunakan sistem yang baru,” kata Dirjen Arianti.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669. (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid