Barru, 8 Maret 2022
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan menerapkan upaya pencegahan stunting dengan One Day One Egg, salah satu langkahnya yang sudah terealisasi yaitu Mpok Darti (Kelompok Sadar Stunting). Mpok Darti merupakan kelompok kerja beranggotakan pendamping KPM PKH Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan) terpilih yang ada di setiap Desa/Kelurahan, berfungsi sebagai penggalang kampanye kesadaran masyarakat agar sadar stunting yang aktivitasnya parallel dengan Implementasi Bantuan Tunai Bermasyarakat Program Keluarga Harapan (PKH).
Mpok Darti ini juga merupakan sebuah inovasi dari Dinas Sosial Kabupaten Barru dalam upaya mengakselerasi penurunan angka stunting melalui perubahan perilaku hidup sehat dengan pendekatan sensitive berbasis masyarakat.
“Tugas Mpok Darti ini melakukan pendampingan pada anak yang stunting, kemudian memberikan edukasi dengan baik bersama Tim Penggerak PKK kepada orang tua dan dipastikan asupan telurnya masuk ke anak yang terkena stunting” tutur Bupati Kabupaten Barru Surdi Saleh
Setiap Desa/Kelurahan di Kabupaten Barru memiliki 6 orang Mpok Darti dan akan mendampingi anak/balita stunting secara langsung ke rumahnya untuk mendapatkan asupan telur sehari 1 buah hingga telurnya dimakan selama 2 bulan, sampai anak yang didampingi tersebut sembuh dari stunting. Langkah ini sudah berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Barru, seperti di Desa Lampoko dari jumlah 230 anak/balita yang terkena stunting 22 (10%) menjadi 15 (7%).
“Pak Bupati dan Ibu Bupati Kabupaten Barru ini luar biasa hebat, menggerakan kelompok-kelompok masyarakat seperti Mpok Darti ini, bisa memberikan protein hewani (telur) untuk anak yang stunting dan bener-bener masuk ke mulutnya, itu yang paling susah, kadang-kadang kita kasih telurnya kemudian gak dimakan sama anaknya, dan ini beliau hebat, pelaporannya juga bagus” ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam peninjaun Posyandu Kembang Sepatu dan Puskesmas Padongko di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, Rabu (8/3).
Evaluasi dari langkah Mpok Darti ini tersusun dengan baik, setiap Mpok Darti yang mendampingi anak stunting akan membuat laporan seperti mengirimkan foto proses anak memakan telur setiap harinya ke grup WA Ayo Makan Telur Desa/Kecamatan dan kemudian dilaporkan ke Kabupaten.
“Setelah mendistribusi telur kemudian dievaluasi, Mpok Darti akan memfoto anak yang sedang makan telur, kemudian dia kirim ke perangkat desa, lalu dikirim kesaya, nanti saya kirim ke kabupaten, kami punya grup WA Ayo Makan Telur Kabupaten dan grup WA Ayo Makan Telur Kecamatan, jadi saya sendiri langsung mengirim, ketika jam 6 sore atau sesudah magrib foto dan laporan itu sudah terkirim ke Kabupaten atau ke Tim Penggerak PKK Kabupaten” kata Hasanti Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (GCA)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid