Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

OASE Tinjau Vaksinasi Siswa SDN di Bandung, Siswa SD : Divaksin itu gak Sakit Banget

Bandung, 21 Desember 2021

Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju yang dibina oleh Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun di SDN 196 Sukarasa, Kota Bandung, Selasa (21/12).

Sebanyak 451 siswa yang divaksinasi. Semuanya nampak antusias dan tidak nampak rasa takut pada raut muka mereka.

Ramai tapi jaga jarak, ratusan siswa yang dibagi beberapa sesi berbanjar menduduki kursi yang disediakan. Sebagian siswa ada yang bercanda, berseloroh, dan menggoda teman di sebelahnya. Sebagian lagi hanya memainkan kaki dan menggoyang-goyangkan kepala sambil menunggu giliran divaksinasi.

Raisa Fauziah misalnya, tidak tampak sedikit pun rasa khawatir dari raut muka siswa kelas 6 itu. Setelah divaksinasi pun ia mangaku tidak merasakan sakit yang berlebih.

“Sakit banget enggak, pusing nggak, cuman kerasa ngilu aja. Gak takut juga, saya sudah biasa disuntik dari kelas 1,” katanya.

Sebelum divaksinasi Raisa mengaku sudah diberi tahu oleh ibu nya bahwa vaksinasi bisa mencegah dari penularan virus COVID-19. Sehingga ia bisa aman ketika bersekolah tatap muka.

Raisa juga mengajak teman-teman SD lainnya untuk divaksin dan jangan takut.

“Buat teman-teman jangan takut divaksin karena divaksin itu gak sakit banget. Kalau ada vaksin ikutan. Jangan lupa ikutan vaksin,” ucapnya.

Ida Rachmawati, istri Menkes Budi mengatakan vaksinasi COVID-19 yang digelar di SDN 196 Sukarasa, Kota Bandung merupakan hasil kerja sama Kementerian Kesehatan bersama pemerintah daerah. Ia berharap semua anak di Indonesia tervaksinasi dan terhindar dari penularan virus COVID-19.

“Harapan kami semua anak-anak Indonesia akan lebih sehat lagi, lebih bahagia lagi menyongsong masa depan yang lebih baik untuk Indonesia lebih sehat,” tutur Ida.

Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Desy Merisa Susanti mengatakan vaksinasi COVID-19 ini akan membuat kekebalan dalam tubuh.

“Hari ini anak-anak dari kelas 1 sampai kelas 6 di SDN 196 Sukarasa divaksin dan semua tidak takut, berani. Ibu harap kalian semua dan siswa SD lainnya tidak takut untuk divaksinasi,” ucap Desy.

Pemerintah secara resmi melaksanakan kick off vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa, 14 Desember 2021.

Pelaksanaan kick off dilaksanakan di 3 provinsi di antaranya SDN 03 Cempaka Putih, DKI Jakarta dengan sasaran 175 orang, SDN 01 Depok dengan jumlah sasaran 400 orang dan SDN 03 Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan dengan sasaran 600 orang.

Di Jawa Barat, sebanyak 1,4 juta anak usia 6-11 tahun direncanakan mendapatkan vaksin. Jumlah anak tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota, antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Ciamis, Kota Depok, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kabupaten Bekasi.

Vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60%.

Jenis vaksin yang akan digunakan untuk Vaksinasi anak usia 6-11 tahun adalah vaksin Sinovac atau vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM. Untuk vaksin Sinovac, interval pemberian dosis 1 dan dosis 2 adalah 28 hari serta harus didahului dengan proses skrining kesehatan sesuai dengan format standar yang telah berlaku.

Terkait keamanan vaksin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) karena vaksin yang digunakan telah melalui berbagai uji klinis dan telah melalui kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pun tidak berbahaya. Beberapa KIPI ringan yang biasa terjadi berupa nyeri di bekas suntikan, bengkak, demam, pusing, lesu, yang akan hilang dalam satu hingga dua hari.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM