Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Pastikan Makanan dan Hunian Layak, Tim Sanitasi dan Food Security Lakukan Ini

Makkah ,20 Juni 2024

Tim Sanitasi dan Food Security Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan keamanan para jemaah pada penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M. Melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di tempat katering dan pemondokan, tim ini berupaya mencegah penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

Koordinator Tim Sanitasi dan Food Security Ruswandi menjelaskan, dalam penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M, Tim Sanitasi dan Food Security KKHI Makkah bertugas melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di katering maupun di pemondokan jemaah haji. “IKL ke pemondokan merupakan upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan,” kata Koordinator Tim Sanitasi dan Food Security Ruswandi.

IKL yang dilaksanakan meliputi pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap berbagai aspek lingkungan, seperti standar suhu, kualitas udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah. Tim Sanitasi dan Food Security juga memastikan ketersediaan air bersih, melakukan pengendalian vektor penyakit, dan mengelola limbah medis di lingkungan KKHI, Pos Kesehatan Sektor, dan Pos Kesehatan Satelit.

IKL yang dilaksanakan berupa pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap aspek lingkungan katering dan pemondokan jemaah haji. Aspek lingkungan itu meliputi standar suhu, udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, serta pengolahan limbah. 

Selain itu, Tim Sanitasi dan Food Security juga memastikan ketersediaan air, melakukan pengendalian vektor serta pengelolaan limbah medis di lingkungan KKHI, Pos Kesehatan Sektor serta Pos Kesehatan Satelit.

Food Security

Untuk menjamin keamanan makanan para jemaah sebelum dikonsumsi, penanggung jawab (PJ) Tim Sanitasi dan Food Security Nia Kurniawati melakukan pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik. Pemeriksaan ini meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna makanan.

Uji organoleptik ini bertujuan mendeteksi adanya risiko kerusakan makanan sedini mungkin, sehingga dapat dicegah sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap semua sampel makanan, baik menu reguler maupun menu lansia, yang dikirimkan oleh katering ke KKHI pada setiap waktu makan (pagi, siang, malam, selamat datang, dan selamat jalan).

Selain uji organoleptik, Tim Sanitasi dan Food Security juga melakukan pengamanan sampel makanan dengan menyimpannya sebagai bank sampel selama 1 x 24 jam. Bank sampel makanan ini digunakan sebagai salah satu bukti konfirmasi jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan. 

Untuk keperluan uji organoleptik dan bank sampel, setiap katering diwajibkan untuk mengirimkan 2 porsi sampel makanan per menu yang disajikan (menu reguler dan menu lansia).

Sanitasi 

Untuk kegiatan sanitasi, Tim Sanitasi dan Food Security KKHI Makkah melaksanakan kegiatan sanitasi melalui inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan di KKHI, katering, dan hotel/pemondokan jemaah.

Di KKHI, inspeksi dan Intervensi kesehatan lingkungan fokus pada pengelolaan limbah medis dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit seperti lalat, tikus, nyamuk; dan pemantauan limbah medis hingga Pos Kesehatan Sektor dan Pos Kesehatan Satelit.

Di katering, menurut Nia, tim juga melakukan IKL terhadap dapur katering penyedia makanan jemaah haji pada tahun ini. IKL dilakukan terhadap 57 dapur katering penyedia makanan jemaah haji.

IKL di dapur katering dilakukan untuk memeriksa kesesuaian penyimpanan bahan pangan, pengolahan bahan pangan, serta pencucian peralatan, dan penyajian makanan dengan aturan/standar yang berlaku, termasuk para penjamah pangan.

Pada hasil akhir penilaian, Tim Sanitasi dan Food Security akan memberikan label kepada setiap katering, yakni “need to improve” (kurang), “okay” (cukup), “good” (baik), atau “excellent” (sangat baik).

Sasaran lainnya dari kegiatan IKL adalah 169 hotel/pemondokan jemaah haji. IKL terhadap hotel/pemondokan dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungannya sesuai dengan standar yang berlaku. 

Komponen yang diperiksa adalah sanitasi yang mencakup ketersediaan air, pencahayaan, suhu, dan kebersihan lingkungan. Dalam melaksanakan tugas, Tim Sanitasi dan Food Security dilengkapi dengan peralatan Sanitarian Kit. 

Seperti halnya pada katering, Tim Sanitasi dan Food Security akan memberikan label kepada setiap hotel/pemondokan sesuai hasil penilaian yang dilakukan oleh tim.

Pemantauan  cuaca

Setiap hari, Tim Sanitasi dan Food Security memperbarui informasi cuaca harian yang meliputi suhu, kelembaban, dan kecepatan angin. Pembaharuan informasi dalam bentuk infografis yang disebarluaskan melalui media komunikasi grup WhatsApp Daker Kesehatan, PPIH Arab Saudi serta semua yang terkait.

“Tim Sanitasi dan Food Security juga terlibat dalam investigasi dugaan KLB utamanya keracunan pangan bekerjasama dengan tim surveilans,” kata Nia.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (sev)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

Siti Nadia Tarmizi, M.Epid