Kusta disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya. Kusta yang merupakan penyakit menular, menahun terbagi menjadi 2 jenis yaitu kusta kering (PB:Pausi Basiler/kuman sedikit) dan kusta basah (MB: MultiBasiler/kuman banyak).
Kusta bukan peyakit karena kutukan, makanan maupun keturunan. Penularan kusta dapat terjadi karena penderita kusta yang tidak diobati kepada orang lain yang kontak lama dengan penderita (biasanya pada orang yang tinggal serumah atau tetangga dekat) melalui pernapasan.
Kusta dapat diobati dengan obat kombinasi MDT, yaitu pengobatan dengan lebih dari satu macam obat yang sudah direkomendasikan. Kombinasi obat dalam blister MDT diberikan sesuai dengan jenis penyakit, yaitu : Untuk kusta kering, MDT terdiri dari Rifampisin dan Dapson, obat harus diminum sebanyak 6 blister (6 bulan). Sementara Untuk kusta basah, MDT terdiri dari Rifampisin, Dapson, dan Klofazimin yang harus diminum sebanyak 12 blister (12 bulan).
Obat MDT diberikan secara cuma-cuma di Puskesmas. Dosis pertama harus diminum di depan petugas puskesmas dan untuk selanjutnya obat diminum sesuai petunjuk dalam blister.
· Sepuluh besar negara penyumbang kasus baru kusta tahun 2012 :(1). India 127.295, (2) Brasil 33.955, (3) Indonesia 18.994, (4) Bangladesh 3.970, (5) Congo 3.949, (6) Nepal3.184, (7) Myanmar 3.082, (8) Srilangka 2.178, (9) Philipina2.936, (10) South Sudan1.799. Jumlah 201.293 kasus (92 %) dari Total kasus global: 219.075
· Sampai akhir 2012 tercatat 18.994 kasus baru kusta di Indonesia (Rate : 7,8/100.000). Diantara kasus baru tersebut terdapat:Kasus dengan cacat tingkat II: 2.131 orang (11,2 %) atau Angka cacat tingkat II adalah 0.87 per 100.000 penduduk, Kasus Anak: 2.191 orang (11,5 %), Kasus perempuan: 6.667 orang (35,1 %), Kasus MB : 15.703 orang ( 82,7 %). Jumlah kasus terdaftar akhir Desember 2012: 22.390 orang. Angka prevalesi: 0.9 per 10.000 penduduk.