Konawe, 14 Mei 2024
Pemerataan layanan kesehatan baik sumber daya manusia (SDM) dan sarana penunjang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungan kerja ke RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5). Presiden menyatakan, kunjungan tersebut bertujuan melihat kesiapan SDM spesialis dan ruangan di RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara.
“Saya ingin melihat, Pak Menteri juga ingin melihat kesiapan SDM-nya, spesialisnya, ruangannya. Saya tadi, Pak Dirut RS, Pak Bupati menyampaikan, Pak Gubernur, akan menyiapkan. Tugas pemerintah pusat mengirimkan alat-alat tadi untuk memperbaiki layanan di bidang kesehatan,” jelasnya.
Menurut Dirut RSUD Konawe Abdul Rahman Matta, pihaknya akan terus meningkatkan layanan RSUD Konawe. Saat ini, RSUD Konawe memiliki tiga layanan unggulan, yaitu CT Scan yang sudah beroperasi sejak 2019, unit hemodialisis yang dilengkapi 6 mesin hemodialisis, dan guest house yang dapat mengakomodasi keluarga pasien rawat inap yang ingin turut menginap di rumah sakit.
Mengenai ketersediaan SDM tenaga kesehatan, Direktur Abdul Rahman mengatakan, RSUD Konawe saat ini memiliki 14 dokter umum dan 29 dokter spesialis mulai dari 4 spesialis dasar seperti spesialis anak, obgin, penyakit dalam, dan bedah, serta spesialis lainnya.
“Kami juga memiliki spesialis THT, neurologi atau saraf, kemudian mata. Kami ada subspesialis paru, gizi klinik, kemudian ada subspesialis bedah mulut, dan juga ada kesehatan jiwa, kemudian rehab medik,” kata dia.
Direktur Abdul Rahman menambahkan, meski berstatus sebagai rumah sakit tipe C yang berada di Kabupaten Konawe, pasien yang dilayani RSUD Konawe tidak hanya sebatas dari Kabupaten Konawe. RSUD Konawe juga juga melayani pasien dari kabupaten sekitar Konawe.
“Pasien kami juga dari kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka Utara. Ada juga dari Konawe Utara. Jadi tidak hanya melayani masyarakat Konawe,” kata dia.
Direktur Abdul Rahman mengatakan, Poli Penyakit Dalam menjadi poli yang menerima kasus rujukan. Menurutnya, pneumonia, dispepsia, diabetes melitus, dan beberapa penyakit saluran pencernaan atau penyakit saluran pernapasan menjadi diagnosis yang sering ditemui di Poli Penyakit Dalam.
Untuk layanan spesialis Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefro (KJSU) yang menjadi perhatian pemerintah pusat, Direktur Abdul Rahman menyatakan, RSUD Konawe memiliki beberapa dokter yang sedang meneruskan ke jenjang pendidikan spesialis terkait layanan KJSU.
“Kami punya beberapa dokter di sini yang saat ini juga sedang sekolah baik itu jantung, saraf, dan bedah saraf,” ujar Direktur Abdul Rahman soal penyiapan SDM.
Mengenai sarana dan prasarana untuk layanan spesialistik, Kabid Perencanaan Linda Yulianti Hasan menyatakan, RSUD Konawe sangat terbantu dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 yang diberikan pemerintah pusat. Menurutnya, DAK 2024 yang diberikan pemerintah pusat dialokasikan untuk membangun gedung sitotoksik. Sementara itu, bantuan SIHREN atau bantuan penguatan sistem layanan kesehatan rujukan akan dialokasikan untuk program NICU, Catheterization laboratory (Cath Lab), dan alat CT Scan.
“Untuk SIHREN, kami alokasikan untuk ventilator, tempat tidur pasien, kemudian inkubator, dan alat-alat lain untuk keperluan NICU,” kata Kabid Linda menambahkan.
Menurut Ketua Komite Medik RSUD Konawe Ucy Nadjmiyah, layanan KJSU di RSUD Konawe saat ini masih terbatas layanan dasar. Kendati demikian, keberadaan unit hemodialisis di RSUD Konawe menjadi salah satu upaya peningkatan layanan KJSU, khususnya Uronefro.
Ucy menambahkan, RSUD Konawe mendorong dokter-dokter yang bertugas untuk mengikuti berbagai pelatihan, fellowship, atau pendidikan spesialis dan sub spesialis seiring upaya RSUD Konawe meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan terkait KJSU.
“Seiring berjalannya pemenuhan alat layanan KJSU, kami juga mendorong dokter kami untuk meneruskan pendidiksn terkait KJSU seperti mengikuti fellowship di neurologi atau di jantung,” kata dia.
Upaya peningkatan layanan RSUD Konawe baik melalui peningkatan sarana dan SDM mendapat apresiasi dari pasien. Menurut Adriyanto Saputra, keluarga dari pasien yang rutin melakukan cuci darah di layanan hemodialisis, pelayanan cuci darah di RSUD Konawe sangat baik mulai dari pendaftaran hingga proses cuci darah.
“Karena mulai dari kabupaten yang lain itu, mulai dari Kolaka Utara, Kolaka, hingga Konawe Selatan, hanya di sini yang ada mesin hemodialisisnya,” ujar Ardiyanto.
Sementara itu, kemudahan dan layanan IGD juga menjadi perhatian Indah, orang tua dari pasien anak yang menderita muntaber. Menurut Indah, petugas RSUD Konawe mendahulukan penanganan pasien kemudian memberikan penjelasan administrasi yang tidak berbelit.
“Saya membawa anak saya ke rumah sakit, begitu didaftarkan, langsung ditangani. Tidak ada kendala apa-apa. Mudah masuknya. Tidak berbelit-belit,” ujar Indah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (RR)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Siti Nadia Tarmizi, M.Epid