Tangerang, 8 November 2018
Produksi alat kesehatan dalam negeri terus meningkat sejak 2015 sampai tahun ini. Tahun ini sebanyak 328 jenis alat kesehatan yang mampu diproduksi di dalam negeri.
Sebelumnya, pada 2016 sebanyak 262 jenis alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri. Kemudian meningkat di tahun 2017 menjadi 294 jenis alat kesehatan.
Peningkatan produksi alat kesehatan itu diiringi dengan bertambanya jumlah industri alat kesehatan di Tanah Air. Sejak 2015 hingga tahun ini industri alat kesehatan dalam negeri tumbuh sebesar 35,23% atau sebanyak 68 industri, dari yang sebelumnya pada 2015 terdapat 193 industri meningkat menjadi 261 industri di tahun ini.
Dengan peningkatan tersebut, industri alat kesehatan dalam negeri saat ini telah mampu memenuhi lebih kurang 69,44% standar fasilitas alat kesehatan di Rumah Sakit Kelas D, dan memenuhi sekitar 50% standar fasilitas alat kesehatan di Rumah Sakit Kelas A. Saat ini jumlah alat kesehatan dalam negeri yang telah memiliki izin untuk beredar sebanyak 4.526 produk.
Demikian juga sarana produksi kefarmasian yakni industri farmasi, obat tradisional, kosmetik, dan ekstrak bahan alam yang telah mengalami pertumbuhan jumlah sarana produksi dan nilai investasi. Industri farmasi dalam kurun 2 tahun saja telah tumbuh sebanyak 14 sarana baru.
Setelah diimplementasikannya kebijakan yang mendorong percepatan pengembangan industri farmasi, terjadi pertumbuhan investasi industri farmasi yang signifikan. Dalam periode 2014-2015 hingga periode 2016-2017, nilai investasi industri farmasi meningkat dua kali lipat.
Beberapa Industri Farmasi dalam negeri juga telah berkolaborasi dengan perusahaan multinasional di antaranya berasal dari Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat, dan Cina untuk mengembangkan produk biosimilar, seperti erythropoietin (EPO), Epidermal Growth Factor (EGF), Monoclonal Antibody (MAB), dan somatropin, serta beberapa bahan baku obat.
Peningkatan produksi alat kesehatan ini dinilai penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia sebagai media Informasi, edukasi, dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gelar Pameran Pembangunan Kesehatan dan Produk Kesehatan dalam Negeri pada 8 -10 November 2018 di ICE BSD Tangerang Selatan.
Melalui pameran ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal, memahami, dan mau menggunakan alat kesehatan, obat, obat tradisional, kosmetik, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), dan ekstrak bahan alam yang telah mampu diproduksi di Indonesia. Selain itu masyarakat juga dapat memperoleh informasi lebih mengenai cara penggunaan dan pemakaian alat kesehatan, obat, obat tradisional, kosmetik dan PKRT yang baik dan benar.
Pameran kali ini merupakan keempat kalinya diselenggarakan sejak 2015 yang diikuti oleh lebih dari 150 peserta terdiri dari industri alat kesehatan, PKRT, farmasi, obat tradisional, kosmetik serta makanan dan minuman.
Pameran juga dimeriahkan oleh berbagai booth dari Kementerian Kesehatan maupun Kementerian dan Lembaga lain, instansi lain seperti Dinas Kesehatan Provinsi, Organisasi Profesi, Rumah Sakit, BUMN, serta berbagai asosiasi dengan memamerkan produk di antaranya adalah inovasi di bidang kesehatan serta berbagai layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Tema yang dipilih adalah “Menuju Indonesia Sehat dengan Produk Dalam Negeri.” Pada pameran ini akan ditampilkan produk Farmasi dan Alat Kesehatan yang telah mampu diproduksi di dalam negeri serta beberapa hasil inovasi riset di bidang Farmasi dan Alat kesehatan.
Selain itu, ditampilkan pula kemampuan industri dalam negeri dalam memproduksi sediaan Obat Tradisional, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan Makanan-Minuman, sebagai upaya menuju kemandirian bangsa.
Pameran digelar dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN). HKN tahun ini merupakan peringatan yang ke-54, dengan tema “Aku Cinta Sehat” dan sub-tema “Ayo Hidup Sehat Mulai dari Kita.”
Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yaitu mengajak seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM