Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

RSUD Konawe Kepulauan Siap Jadi Rumah Sakit Rujukan Berkualitas di Kawasan Terpencil

Konawe Kepulauan, 3 Mei 2025

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri peletakan batu pertama pembangunan RSUD Konawe Kepulauan, sebagai bagian dari program Quick Win Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses layanan kesehatan yang merata ke seluruh Indonesia.

Kegiatan ini menandai langkah penting dalam transformasi sistem layanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil. RSUD Konawe Kepulauan menjadi rumah sakit ke-15 dari total 66 RSUD tipe D yang ditargetkan akan ditingkatkan menjadi tipe C hingga tahun 2026.

“Saya ditugasi Bapak Presiden untuk membangun 66 rumah sakit umum daerah dari tipe D menjadi tipe C. Ini adalah program Quick Win dari Presiden Prabowo. Saat ini sudah 15 rumah sakit yang sudah groundbreaking,” ujar Menkes Budi.

Ia menegaskan bahwa rumah sakit yang dibangun akan dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan medis yang setara dengan rumah sakit di kota besar. Fokus utama pelayanan diarahkan pada lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia: jantung, stroke, kanker, gagal ginjal, serta kesehatan ibu dan anak.

Untuk menangani penyakit-penyakit tersebut secara optimal, rumah sakit akan dilengkapi dengan CT Scan, alat intervensi jantung dan stroke, mamografi, serta fasilitas kemoterapi. Menkes menekankan pentingnya penanganan cepat bagi pasien jantung dan stroke karena waktu penanganan yang terbatas.

“Untuk stroke dan jantung akan ada CT Scan dan alat intervensi pertama. Karena kalau orang kena stroke atau serangan jantung, harus ditangani cepat. Kurang dari 2 jam untuk stroke dan 6 jam untuk jantung. Kalau terlambat, risiko meninggal dan cacatnya tinggi,” jelasnya.

Menkes juga memastikan bahwa pasien kanker dan gagal ginjal tak perlu lagi dirujuk jauh ke kota besar karena layanan kemoterapi dan hemodialisis akan tersedia di rumah sakit tipe C ini. Hal ini diharapkan dapat memangkas waktu dan biaya yang harus ditanggung pasien dan keluarga.

Lebih lanjut, Menkes mengapresiasi kesiapan sumber daya manusia di RSUD Konawe Kepulauan. “Saya kaget, karena 7 dokter spesialis yang dibutuhkan sudah ada. Kagum saya. Tinggal tambah dua lagi saraf dan jantung. Kami akan bantu beasiswanya,” katanya.

Dalam arahannya, Menkes juga menekankan pentingnya tata kelola rumah sakit yang baik, mulai dari penyusunan master plan hingga penguatan sistem manajemen keuangan dan operasional. Ia mendorong kepala daerah untuk menyusun kebijakan pendukung dan terbuka terhadap kolaborasi dengan tenaga ahli dari Kemenkes.

Pembangunan fasilitas kesehatan, menurut Menkes, tidak hanya berhenti di tingkat kabupaten dan kota. Pemerintah juga tengah mendorong pembentukan layanan kesehatan hingga ke desa melalui program Koperasi Merah Putih.

“Pak Presiden itu bikin yang namanya Koperasi Merah Putih di level desa dan beliau sudah kasih arahan, di koperasi ini harus ada klinik desa dan apotek desa,” ujar Menkes.

Pembangunan ini akan didukung oleh Kementerian Kesehatan yang mendorong layanan kesehatan hingga tingkat desa melalui Puskesmas Pembantu dan Puskesdes.

Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 10.000 Puskesmas, 50.000 Puskesmas Pembantu dan Puskesdes, dan masih membutuhkan sekitar 35.000 lagi untuk menjangkau seluruh desa. Layanan kesehatan desa ini akan dilengkapi minimal oleh satu perawat, satu bidan, dan dua kader kesehatan. Harapannya, ke depan juga dapat disertakan dokter.

Menkes juga mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan solusi jangka panjang terhadap kekurangan dokter, termasuk dengan membangun fakultas kedokteran sendiri. “Saya harap gubernur dan bupati mulai memikirkan untuk mendirikan fakultas kedokteran di daerahnya masing-masing,” imbuhnya.

Ia menegaskan kembali bahwa membangun rumah sakit bukan semata untuk mengobati, tetapi juga untuk mencegah masyarakat jatuh sakit.

“Tidak ada orang yang ingin tidur di ruang operasi. Tugas kita adalah mencegah agar masyarakat tidak sakit, karena sakit itu mahal dan menurunkan kualitas hidup,” tegas Menkes.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes mengajak masyarakat memanfaatkan layanan skrining kesehatan gratis di Puskesmas untuk mendeteksi dini penyakit-penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan ginjal.

Bupati Konawe Kepulauan Rifqi Saifullah Razak menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap layanan kesehatan di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa Konawe Kepulauan memiliki luas wilayah 867 km persegi yang terdiri dari 7 kecamatan, 89 desa, dan 7 kelurahan, dengan jumlah penduduk sekitar 40.491 jiwa.

Fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini meliputi 1 RSUD, 9 Puskesmas, 48 Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, serta 96 Posyandu. RSUD Konawe Kepulauan saat ini masih berstatus tipe D dengan kapasitas 63 tempat tidur dan layanan spesialis seperti bedah, anak, penyakit dalam, kebidanan, patologi klinik, neurologi, radiologi, dan anestesi.

“Kami sangat menyadari bahwa kapasitas kami sangat kecil dan sangat bergantung pada dana transfer daerah, termasuk Dana Alokasi Khusus. Oleh karena itu, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas terpilihnya RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai salah satu sasaran program cepat hasil Presiden Republik Indonesia, Bapak Haji Prabowo Subianto,” kata Bupati Rifqi.

Ia menambahkan bahwa peningkatan status rumah sakit ini sejalan dengan visi pembangunan jangka menengah daerah menuju _Wawonii Emas 2030_ yang mengedepankan ekonomi maju, adil, sejahtera, dan berkelanjutan, termasuk di sektor kesehatan melalui penguatan layanan primer dan rujukan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM