Kabupaten Bandung, 18 Mei 2021
Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 bagi Lansia di Jawa Barat, Kementerian Kesehatan bersama Pemerintah Daerah Jawa Barat menyelenggarakan Gebyar Vaksinasi bagi lansia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut cakupan vaksinasi COVID-19 bagi Lansia di Jabar baru mencapai 8%.
“Risiko tinggi dan yang wafat nya juga bisa tinggi. Jadi tolong dengan adanya program ini (Gebyar Vaksinasi) yuk kita lebih agresif vaksinasi Lansia, mereka adalah orang-orang yang harus kita lindungi,” katanya saat menghadiri Launching Gebyar Vaksinasi di RSUD Otista Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5).
Beliau meminta kepada pemerintah daerah Jawa Barat untuk membantu meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 bagi Lansia secara nasional, terutama di bulan Juli sampai Desember 2021, karena jumlah vaksin secara keseluruhan yang tersedia 3 kali lipat lebih dari yang tersedia sekarang.
“Sekarang kalau kita bisa memvaksin 500 ribu per hari kita Juni sampai Desember harus 1,5 juta per hari,” ucap Menkes.
Untuk mencapai angka tersebut, cakupan vaksinasi lansia di Jabar diperkiraan harus mencapai 230 ribu lansia per hari. Kondisinya saat ini cakupan di Jabar paling tinggi sebanyak 80 ribu per hari.
Peningkatan cakupan vaksinasi Lansia harus disegerakan, lanjut Menkes, lantaran probabilitas lansia tertular SARS-CoV-2 dan masuk rumah sakit sebesar 60 kali lebih tinggi dibandingkan orang di bawah usia lanjut.
Gebyar Vaksinasi digelar di RSUD Otista Soreang Kabupaten Bandung selama 13 hari mulai dari tanggal 17 hingga 29 Mei 2021. Target per hari sebanyak 1.000 lansia se Kabupaten Bandung yang harus divaksinasi.
Lansia yang akan divaksinasi dijemput dengan menggunakan bus hasil kerja sama pemerintah Kabupaten Bandung dengan Traveloka. Co Founder Traveloka Albert mengatakan kerja sama ini merupakan kehormatan bagi Traveloka mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan Gebyar Vaksinasi Lansia di Kabupaten Bandung, yang digelar oleh Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Beliau menilai program vaksinasi nasional ini menjadi tanggung jawab bersama dan Traveloka berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam memastikan kelancaran dan kesuksesan program tersebut.
“Kami sadar bahwa vaksinasi kelompok lansia merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga Traveloka berharap dukungan kami di Kabupaten Bandung ini dapat membantu pemerintah dalam mencapai terbentuknya herd immunity dan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Vaksinasi tahap kedua dengan sasaran pelayan publik dan lansia telah dilaksanakan sejak Februari 2021 dan ditargetkan selesai Juni 2021. Dibandingkan dengan sasaran pelayan publik, capaian vaksinasi pada Lansia berdasarkan update 16 Mei 2021 pukul 12.00 WIB masih sangat rendah untuk rata-rata tingkat nasional dosis 1 sebesar 12.95% dan dosis 2 sebesar 8.50%. Adapun sasaran lansia yang divaksinasi adalah 21,5 juta orang.
Beberapa hal yang berkaitan dengan rendahnya capaian tersebut antara lain adanya rasa takut atau ragu dari lansia maupun keluarga terhadap keamanan vaksin COVID-19 bagi Lansia, terbatasnya akses informasi tentang vaksinasi, dan terbatasnya akses transportasi ke tempat vaksinasi. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah yang melibatkan berbagai pihak untuk memberikan sosialisasi edukasi dan komunikasi pada masyarakat khususnya kelompok prioritas lansia dan keluarga, serta mempermudah akses lanjut usia untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi COVID-19.
Lebih lanjut beliau mengatakan pada vaksinasi Lansia ini peran keluarga menjadi sangat penting mengingat mereka adalah orang terdekat yang paham betul akan kondisi para Lansia dan kerapkali diajak berdiskusi oleh para lansia. Beliau juga menghimbau hendaknya saudara – saudara yang memiliki lansia ataupun yang seringkali menjadi panutan para lansia, mengajak mereka untuk memperoleh vaksinasi COVID-19.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM