Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Tingkatkan Kapasitas Layanan Kesehatan Rujukan melalui Kolaborasi

Bogor, 19 Januari 2023

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Bogor Bima Arya resmikan Gedung Blok I dan Blok IV RSUD Kota Bogor pada Kamis (19/01).

Peresmian Gedung Blok I Instalasi Gawat Darurat dan Poliklinik, serta Gedung Blok IV Instalasi Radiologi ini merupakan bentuk upaya peningkatan kapasitas terhadap layanan rumah sakit rujukan di Kota Bogor.

Menkes Budi menuturkan bahwa pembangunan RSUD Kota Bogor merupakan salah satu agenda prioritas dalam pilar kedua transformasi kesehatan yakni transformasi layanan kesehatan rujukan yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

“Ini merupakan contoh dimana pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kotamadya bekerjasama membangun fasilitas kesehatan yang saat ini secara nasional masih kurang,” kata Menkes Budi.

Dalam proses pembangunan fasilitas layanan kesehatan memerlukan peran dari banyak pihak. Tidak bisa selesai hanya dari pemerintah daerah setempat saja, namun juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr. Ilham Chaidir mengatakan peningkatan kapasitas daya tampung layanan fasilitas rujukan di RSUD Kota Bogor semula hanya memiliki 12 tempat tidur pasien, saat ini mampu menampung sebanyak 42 tempat tidur dan diperkirakan dapat segera digunakan pada awal Februari 2023.

“Pada peresmian kali ini baru sekitar 25% dari rencana keseluruhan dan akan dimaksimalkan hingga 50-60 tempat tidur. Tersedia juga fasilitas layanan OPA CITO (Oropharyngeal Airway) untuk operasi cito yang sudah disiapkan alat-alat, lampu pendar dan meja operasi, dan lain sebagainya,” ujar dr. Chaidir Dirut RSUD Kota Bogor.

Walikota Bogor Bima Arya turut menyampaikan bahwa saat ini Rumah Sakit di Kota Bogor berjumlah 22 Rumah Sakit dari yang sebelumnya sebanyak 17 Rumah Sakit pada tahun 2018. Sehingga pertumbuhan peningkatan fasilitas layanan kesehatan rujukan terbilang cukup cepat.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah rasio tempat tidur dan fasilitas layanan kesehatan lainnya yakni 1:400 yang terbilang cukup baik. Di RSUD Kota Bogor sendiri pada tahun 2014 memiliki 300 fasilitas tempat tidur untuk layanan rawat inap, saat ini sudah bertambah menjadi 482, dan ditargetkan berjumlah 682 pada tahun 2024. Sebagai upaya pemenuhan fasilitas layanan kesehatan bagi warga Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Selaras dengan visi Kementerian Kesehatan, Bima Arya menuturkan jika RSUD Kota Bogor juga tengah disiapkan untuk dapat mendukung peningkatan jumlah produksi dokter spesialis di Indonesia dengan turut berkontribusi menjadi Rumah Sakit Pendidikan.

“Kedepannya RSUD Kota Bogor disiapkan menjadi RS Pendidikan untuk mendukung produksi dokter spesialis melalui program Hospital Based Education,” tutur Walikota Bogor Bima Arya.

Peningkatan produksi dokter spesialis melalui program pendidikan hospital based ini sejalan dengan proses transformasi sistem kesehatan yang salah satunya berfokus pada transformasi SDM Kesehatan.

Kolaborasi bersama dalam melaksanakan upaya transformasi kesehatan juga mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Kinerja Kementerian Kesehatan melalui leadership Menkes Budi membuktikan dalam mengurusi kesehatan penuh dengan inovasi-inovasi dan keterukuran, sehingga salah satu penanganan covid terbaik di dunia adalah Indonesia,” ungkap Gubernur Ridwan Kamil.

Keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 melalui inovasi sistem kesehatan akan dilanjutkan dan menjadi acuan dalam upaya mewujudkan transformasi kesehatan melalui 6 pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (FSI)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid