Bogor, 1 November 2022
Kementerian Kesehatan akan memperkuat upaya promotif dan preventif dalam melaksanakan upaya menyehatkan masyarakat. Upaya ini merupakan wujud nyata dari transformasi sektor kesehatan yang sedang diusung kemenkes, khususnya pada pilar pertama, transformasi layanan primer. Untuk itu dibutuhkan penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam hal ini adalah Poltekkes.
“Anggaran upaya kuratif sebelumnya dengan porsi yang lebih besar. Namun sekarang akan ditekankan pada pencegahan sehingga anggaran dan program akan dititikberatkan pada upaya promotif salah satunya dengan mengembangkan layanan primer, Posyandu dan laboratorium kesehatan”, ujar Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin saat membuka Rakontek Kesehatan Masyarakat.
Intervensi layanan primer menjadi sangat penting, lanjut Menkes Budi. Selain lebih murah dari sisi pembiayaan, hasil intervensi layanan primer sudah dapat dibuktikan berdampak positif di berbagai negara maju. Terlihat dari pembiayaan kuratif yang menurun dan umur harapan hidup masyarakat yang membaik.
Untuk itu berbagai hal perlu dilaksanakan guna mendukung pelayanan kesehatan primer yang berkualitas untuk masyarakat. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi 300 ribu Posyandu di seluruh pelosok Indonesia. Posyandu kedepannya akan memiliki pelayanan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup.
Pelayanan akan diberikan kepada masyarakat mulai dari usia bayi hingga lanjut usia. Sehingga berbagai sumberdaya akan disediakan guna mendukung pelayanan kesehatan masyarakat termasuk penyediaan alat pemeriksaan yang memadai dan didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan.
Selain itu, sebagai pelayanan kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat, Posyandu kedepannya akan melayani skrining penyakit menular dan tidak menular. Bukan hanya untuk mengobati namun juga mendeteksi permasalahan kesehatan masyarakat sedini mungkin sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.
Menkes Budi juga menyampaikan bahwa Poltekes harus mendukung transformasi kesehatan dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas sehingga mampu mencetak sumber daya kesehatan yang berkualitas.
“Tenaga kesehatan yang dicetak oleh Poltekes harus berkontribusi untuk kesehatan masyarakat”, tegas Menkes Budi.
Poltekes juga diharapkan dapat melakukan riset implementasi kebijakan dan capaian program yang dapat menjadi masukan serta acuan bagi pemerintah untuk memajukan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (NI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid