Banten, 11 Juni 2023
Wilayah Suku Badui yang berada di pedalaman Banten, tepatnya Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, merupakan wilayah kerja dari puskesmas Cisimeut. Selain desa Kanekes, Puskesmas Cisimeut memiliki wilayah kerja 5 desa lainnya, yakni Margawangi, Bojongmenteng, Nayagati, Cisimeut, dan Cisimeut Raya.
Desa Kanekes sendiri terdapat 68 kampung, 3 kampung di antaranya merupakan tempat warga Badui Dalam tinggal, yakni Kampung Cibeo, Kampung Cikeusik, dan Kampung Cikertawana.
Untuk menjangkau semua kampung, pelayanan kesehatan dilakukan dengan mendirikan 9 Posyandu dengan masing-masing 1 bidan. Sehingga, setiap Posyandu ada yang melayani 4 hingga 7 kampung. Posyandu yang dibangun berbentuk seperti rumah warga sekitar agar mereka nyaman saat memeriksakan kesehatannya.
Jumlah Kematian Ibu di puskesmas Cisimeut tahun 2022 sebanyak 5 dan saat ini sampai Juni 2023 tercatat 3 kematian ibu. Untuk Badui sendiri walau sudah ada Posyandu masih sering ditemukan kematian ibu akibat melahirkan.
Salah satu bidan Puskesmas Cisimeut yang bertugas di Desa Kanekes, Rika Nopita mengatakan sebelumnya kematian ibu terjadi karena terlambatnya deteksi kelainan selama kehamilan. Ibu hamil dari suku Badui biasanya tidak rutin melakukan ANC karena pada bulan berikutnya ibu hamil ini pergi ke ladang.
Saat ini kendala tersebut dapat diatasi dengan adanya pemeriksaan menggunakan USG untuk memeriksa kondisi kandungan ibu hamil di Badui Dalam.
Sebelumnya, pemeriksaan kandungan dilakukan di klinik dan Puskesmas yang memiliki USG yakni Puskesmas Leuwidamar.
Bulan Oktober 2022, puskesmas Cisimeut mendapatkan USG portable dari RS Universitas Indonesia, USG portable ini digunakan untuk pemeriksaan di Posyandu. Sementara USG di Puskesmas Cisimeut pada awal 2023 didapatkan dari Dinas Kesehatan Lebak.
“Sekarang sudah ada (USG) kita punya jadwal setiap Selasa dan Kamis di Puskesmas dan diperiksa oleh dokter SpOG. Ibu hamil yg datang juga banyak untuk USG karena dekat,” ujar Rika.
Saat ini jumlah ibu hamil di Badui Dalam yang sudah dilakukan pemeriksaan kandungan dengan USG sebanyak 51 ibu hamil dari Desa Kanekes. Kalau di Puskesmas lebih dari 50 ibu hamil per bulan karena menerima pemeriksaan ibu hamil dari beberapa desa.
Dikatakan Rika, pada saat pemeriksaan seorang ibu hamil di Posyandu dengan USG, terlihat 2 kepala bayi dan detak jantung ada di 2 titik. Ia langsung konsultasi ke dokter SpOG di Puskesmas Cisimeut dan menunjukkan hasil USG nya.
“Saya beritahu ibu hamil tersebut bahwa kemungkinan memiliki dua anak kembar dan menyarankannya periksa ke Puskesma. Kita juga melaksanakan penyuluhan tanda bahaya kehamilan dan memberikan tablet Fe (zat besi) di Posyandu,” katanya.
Selain itu, ketika ada kelainan saat USG, bidan harus langsung konsultasi ke SpOG.
“Kita bersyukur sudah dapat alat USG ini soalnya manfaat nya banyak khususnya untuk masyarakat di Badui Dalam,” ucap Rika.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid