Makassar, 12 Agustus 2024
ARN (3 tahun), anak dari pasangan warga asal Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menjalani operasi pemasangan implan koklea, yang merupakan bantuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Operasi yang berlangsung sekitar 4 jam ini dilaksanakan di ruang bedah sentral RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Operasi ini bertujuan memperbaiki fungsi pendengaran ARN dengan menggantikan fungsi koklea yang rusak. Koklea berfungsi mengubah gelombang suara menjadi impuls listrik yang dapat dipahami oleh otak.
ARN mengalami gangguan pendengaran sejak lahir. Kondisi serupa juga dialami oleh kakak ARN yang kini berusia 5 tahun dan belum dapat berbicara dengan lancar seperti anak seusianya.
Seorang anak dapat terindikasi mengalami gangguan pendengaran ketika sebagian telinganya tidak berfungsi dengan baik. Seringkali, alat bantu dengar dapat mengompensasi hilangnya pendengaran dengan membuat suara lebih keras dan lebih mudah didengar.
Namun, pada kasus gangguan pendengaran yang parah, mengeraskan suara mungkin tidak akan cukup sehingga membutuhkan implan koklea. Implan koklea adalah perawatan standar untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran berat hingga sangat berat. Perangkat luar biasa ini membuat suara lebih jelas dan lebih mudah dipahami dengan memintas (bypass) bagian koklea yang rusak dan mengirimkan suara langsung ke saraf pendengaran anak
Persiapan operasi telah dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya, meliputi pemeriksaan pendengaran, CT scan, MRI, pemasangan alat bantu dengar, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium secara lengkap. Alat CT scan dan MRI di RS Wahidin Sudirohusodo merupakan perangkat mutakhir yang telah digunakan untuk mengevaluasi dan mendiagnosis berbagai kasus rujukan.
Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo juga dilengkapi dengan fasilitas bedah yang lengkap, termasuk 11 kamar bedah sentral, 4 kamar bedah emergensi, dan 3 kamar bedah jantung. Fasilitas bedah ini siap kapan saja untuk menangani kasus-kasus yang membutuhkan tindakan operasi. Dalam waktu dekat, instalasi Mother and Child segera beroperasi dan diharapkan dapat menjadi pusat layanan kesehatan ibu dan anak terpadu di kawasan timur Indonesia.
Setelah menjalani operasi, ARN akan mengikuti proses rehabilitasi pendengaran bersama terapis wicara dan orang tuanya. Operasi implan koklea tidak serta-merta membuat anak mampu berbicara, sehingga dibutuhkan latihan dan dukungan penuh dari lingkungan sekitar agar ARN dapat berkomunikasi dengan baik.
Diharapkan, bantuan Presiden Jokowi dan Kemenkes ini dapat bermanfaat bagi ARN dalam meraih masa depan yang lebih cemerlang. Selain itu, diharapkan seluruh rakyat Indonesia dapat merdeka untuk mendengar, terbebas dari salah satu hendaya tak kasat mata (invisible disability), yaitu gangguan pendengaran/ketulian.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected].
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Siti Nadia Tarmizi, M.Epid