Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Maluku Catat Sejarah, Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak Indonesia Merdeka

93

Ambon, 3 Oktober 2025

Provinsi Maluku mencatat sejarah baru dalam dunia kesehatan dengan keberhasilan operasi bypass jantung pertama yang dilakukan di RSUP Dr. Johannes Leimena, Ambon. Keberhasilan ini menandai kemajuan signifikan layanan jantung di Indonesia Timur, sekaligus simbol pemerataan akses kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang hadir langsung di Ambon, menyampaikan apresiasinya kepada tim medis, pemerintah daerah, dan pihak rumah sakit. Ia menegaskan capaian ini merupakan lompatan penting dalam sistem kesehatan nasional, terutama untuk layanan jantung di luar Pulau Jawa.

“Setelah 80 tahun Indonesia merdeka, Maluku akhirnya bisa melakukan operasi bypass jantung pertama. Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi soal penyelamatan nyawa dan keadilan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Menkes Budi dalam konferensi pers di RSUP Dr. Johannes Leimena, Jumat (3/10).

Menkes Budi mengungkapkan, selama ini pasien jantung dari wilayah timur Indonesia menghadapi kendala besar. Banyak yang harus dirujuk ke Surabaya atau Makassar, dengan perjalanan panjang, biaya tinggi, serta risiko terlambat mendapat penanganan.

Salah satu pasien, berinisial G, bahkan harus antre hingga nomor 289 untuk pemasangan ring di Surabaya melalui BPJS. 

“Ini nyata terjadi, dan inilah yang ingin kami ubah,” tegas Menkes.

Pemerintah tengah membangun sistem layanan jantung nasional yang terintegrasi dari tingkat Puskesmas, rumah sakit kabupaten/kota, hingga rumah sakit provinsi. Operasi bypass di Ambon menjadi bagian penting dari inisiatif tersebut.

Menkes Budi menargetkan 34 provinsi di Indonesia mampu melakukan minimal dua prosedur utama, yaitu operasi bypass dan bedah katup jantung. Saat ini, sudah 28 provinsi yang melaksanakan layanan tersebut, dan Maluku kini resmi bergabung dalam daftar itu.

Ia juga mendorong kepala daerah untuk aktif mendukung layanan kesehatan jantung di wilayah masing-masing. Ia meminta para bupati dan wali kota di Maluku untuk memastikan dokter-dokter spesialis tetap bertugas di daerah, dan tidak pindah ke kota besar.

Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyampaikan apresiasinya atas komitmen pemerintah pusat. Menurutnya, capaian ini menunjukkan hadirnya negara dalam memperkuat layanan kesehatan di daerah.

“Ini menunjukkan komitmen dan kehadiran negara dalam memperkuat pembangunan kesehatan, serta membantu masyarakat mendapatkan akses pelayanan jantung tanpa harus dirujuk ke luar Maluku,” ujar Hendrik.

Ia menegaskan, RSUP Dr. Johannes Leimena sebagai rumah sakit rujukan akhir di kawasan timur memiliki peran strategis. Ke depan, pemerintah provinsi menargetkan lebih banyak rumah sakit di Maluku dapat menyelenggarakan layanan serupa, mengingat tantangan geografis wilayah kepulauan.

“Pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari sisi SDM, infrastruktur, hingga alat kesehatan,” tambahnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Artikel Sebelumnya
Platform MOOC Upskill TB, Langkah Strategis Menuju Indonesia Bebas TBC 2030
Artikel Selanjutnya
50 Tahun Merokok, Pasien Jantung di Maluku Jalani Operasi Bypass Pertama di Tanah Kelahiran

RILIS KEMENTERIAN KESEHATAN


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025