Gorontalo, 13 Agustus 2025
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes) RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyampaikan apresiasi atas kondisi dan kinerja Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Gorontalo dalam kunjungannya ke provinsi tersebut.
Sekjen Kuntas memuji keindahan alam Gorontalo sekaligus perhatian tinggi pemerintah daerah terhadap sektor kesehatan.
“Gorontalo menurut saya sangat luar biasa. Alamnya dan juga concern dari pemangku daerah terhadap kesehatan sangat tinggi,” tambahnya.
Di sela kunjungan, Sekjen Kunta menyempatkan diri meninjau BKK Kelas 1 Gorontalo dan bertemu dengan Kepala BKK Suprapto.
“Di sini saya melihatnya BKK ini sangat bagus, bersih, dan sudah mendapatkan predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan sekarang menuju WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani),” kata Sekjen Kunta.
Ia memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh civitas BKK yang telah berupaya meningkatkan layanan bagi masyarakat.
“Terima kasih atas kerja keras dan upaya dari teman-teman semua untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan agar fokus tidak hanya pada pencapaian predikat birokrasi seperti WBK dan WBBM.
“Saran saya kita tidak hanya mengejar WBK dan WBBM. Namun yang penting adalah masyarakat mendapatkan layanan yang lebih baik sebelum dan sesudah BKK Gorontalo menjadi WBBM,” tegasnya.
Sekjen Kunta berharap agar semua cita-cita tercapai dan masyarakat Gorontalo menjadi lebih sehat.
“Semangat selalu dan semoga semua cita-cita bisa tercapai dan masyarakat Gorontalo menjadi lebih sehat. Terima kasih,” tutup Sekjen Kunta.
Sementara itu, Kepala BKK Kelas 1 Gorontalo Suprapto mengungkapkan bahwa institusinya telah mengikuti proses pengusulan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani namun belum berhasil tahun ini.
“Sebelumnya BKK Gorontalo telah mengikuti proses pengusulan WBBM namun belum berhasil meraih predikat WBBM tahun ini,” ungkapnya.
Ia menyampaikan hasil evaluasi menunjukkan persaingan semakin ketat dan standar penilaian terus meningkat.
“Saat ini, BKK Kelas 1 Gorontalo juga menjadi Finalis Kelompok Replikasi Kategori Transformasi Digital Pelayanan Publik KIPP tahun 2025 melalui fitur layanan vaksinasi internasional ‘Layito’ pada aplikasi SI BINTHE (Sistem Berbasis Informasi Terintegrasi Health Quarantine),” jelas Suprapto.
Dalam rangka perbaikan, BKK Kelas 1 Gorontalo mencatat beberapa fokus utama, antara lain meningkatkan capaian Survei Persepsi Anti Korupsi (SPAK) dan Survei Persepsi Kualitas Pelayanan (SPKP) hingga melampaui batas minimal WBBM.
Mereka juga menargetkan tindak lanjut hasil pengawasan (TLHP) 100 persen tepat waktu dengan bukti terverifikasi.
Selain itu, penguatan budaya kerja sesuai nilai BerAKHLAK dan pelayanan prima diupayakan agar inovasi yang ada memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Pendokumentasian dan bukti evidence pun harus lengkap, jelas, dan sesuai format LKE Zona Integritas.
Untuk menyambut WBBM tahun depan, BKK Kelas 1 Gorontalo telah menetapkan rencana aksi percepatan dengan target terukur per triwulan.
Mereka juga meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan eksternal dalam memberikan masukan dan memantau layanan.
Penguatan tim Zona Integritas internal dilakukan dengan pembagian peran jelas dan mekanisme monitoring rutin.
Terakhir, simulasi penilaian mandiri dijalankan sebelum evaluasi resmi agar kesenjangan dapat diidentifikasi lebih awal.
Suprapto menambahkan seluruh jajaran BKK terus melakukan perbaikan inovasi, seperti Publikasi Data Kinerja Tahunan (PDKT), penerapan Absensi Online (ABON), dan pengembangan SI BINTHE yang kini menjadi finalis nasional.
Ia menegaskan bahwa target WBBM bukan hanya soal predikat, tapi juga upaya perbaikan berkelanjutan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM