Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Menkes Budi: Prioritas Utama Adalah Menjaga Masyarakat Tetap Sehat

77

Bekasi, 26 November 2025

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa prioritas pembangunan kesehatan adalah menjaga masyarakat tetap sehat. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan Primer dan Komunitas 2025 di Bekasi.

Menkes menjelaskan bahwa sejak 2018 hingga 2022, Kemenkes terus mendorong perubahan orientasi sistem kesehatan dari fokus mengobati menjadi menjaga dan mencegah masyarakat jatuh sakit.

“Mengurus orang agar tetap sehat jauh lebih penting dan membutuhkan perhatian serta anggaran lebih besar dibandingkan hanya mengobati orang saat sudah sakit. Karena ketika sakit, itu sudah terlambat dan biayanya sangat mahal,” ujar Menkes.

Ia mengingatkan bahwa pembangunan kesehatan harus berpihak pada 260 juta masyarakat yang masih sehat, bukan hanya pada sekitar 20 juta yang sedang sakit.

“Kita sering terjebak pada asumsi bahwa yang sehat tidak perlu diurus. Itu keliru. Justru menjaga mayoritas penduduk tetap sehat adalah esensi dari tugas kita sebagai dinas kesehatan, bukan dinas kedokteran atau dinas kesakitan,” jelasnya.

Menkes juga menyoroti target RPJMN untuk meningkatkan angka harapan hidup menjadi 75 tahun dan harapan hidup sehat menjadi 65 tahun. Upaya ini, lanjutnya, hanya dapat dicapai jika layanan primer diperkuat.

Menkes menekankan bahwa strategi promotif dan preventif harus dilakukan melalui pendekatan yang relevan bagi masyarakat.

“Kita harus hadir di tempat masyarakat melihat misalnya TikTok atau Instagram. Konten sederhana seperti makan sehat, olahraga, dan tidur yang cukup bisa menjangkau jutaan orang,” kata Menkes.

Menkes juga mengingatkan pentingnya tenaga kesehatan menjadi contoh gaya hidup sehat, mengingat meningkatnya kasus kematian mendadak akibat penyakit jantung pada usia muda, termasuk di kalangan nakes.

“Kalau kita sebagai Kemenkes saja tidak bisa menjaga kesehatan pegawai sendiri, bagaimana kita bisa menjaga masyarakat seluruh Indonesia?” ujarnya.

Ia mengulang tiga pilar hidup sehat: cukup bergerak, makan sehat, dan tidur yang cukup. Menkes mendorong seluruh Kepala Dinas Kesehatan untuk menciptakan ruang yang mendukung aktivitas fisik, termasuk melalui kegiatan seperti car free day di berbagai daerah.

Ia juga meminta agar Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dimanfaatkan sebagai pintu masuk edukasi dan deteksi dini, terutama untuk melihat tingkat aktivitas fisik, risiko PTM, dan pola hidup masyarakat.

“Olahraga paling murah dan paling mudah adalah berlari atau berjalan. Kalau Jakarta yang panas saja bisa, daerah lain pasti bisa,” ujarnya.

Menkes menekankan bahwa hasil CKG yang menunjukkan rendahnya aktivitas fisik harus segera ditindaklanjuti dengan intervensi komunitas dan kampanye gaya hidup sehat yang lebih intensif.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Artikel Sebelumnya
Wamenkes Tekankan Penguatan Pendidikan dan Disiplin Profesi Kesehatan dalam Forum Nasional Konsil Kesehatan Indonesia
Artikel Selanjutnya
Dokter Ungkap Bahaya Self-Diagnosis Kesehatan Jiwa Pakai AI, Gen Z dan Gen Alpha Paling Rentan

RILIS KEMENTERIAN KESEHATAN


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

IKUTI KAMI:

© 2025