Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Bedah Jantung Terbuka Kini Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

62

Makassar, 2 September 2025

Kemampuan rumah sakit daerah dalam melakukan operasi jantung terbuka terus meningkat. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, saat awal ia menjabat, layanan ini hanya tersedia di 9 provinsi, kini sudah berkembang menjadi 27 provinsi.

“Sekarang sudah 27 provinsi bisa melakukan bedah jantung terbuka,” ujar Menkes Budi dalam Konferensi Pers Kegiatan Alih Iptek Bedah Jantung RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo bersama King Salman Humanitarian Aid dan Relief Center, Selasa (2/9) di Makassar.

Budi menargetkan seluruh provinsi di Indonesia memiliki layanan ini pada 2026. 

“Mudah-mudahan akhir tahun depan, semua 34 provinsi mampu melakukan pembedahan jantung terbuka,” katanya.

Ia menjelaskan, ada tiga prosedur utama yang harus dikuasai tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan daerah, yaitu penggantian atau perbaikan katup, operasi bypass (CABG), dan pembedahan pediatrik. Dengan semakin meratanya layanan ini, pasien tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan tindakan penyelamatan jiwa.

Selain itu, Budi mendorong peningkatan kompetensi rumah sakit agar mampu menangani prosedur yang lebih kompleks. 

“Harapannya ke depan bukan hanya bypass atau penggantian katup, tetapi juga Tetralogy of Fallot, hingga prosedur kompleks seperti Norwood atau Fontan,” jelasnya.

Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Prof. dr. Syafri Kamsul Arif menyambut baik program pemerataan layanan bedah jantung. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya menyelamatkan banyak pasien, tetapi juga menjadi momentum penting dalam pengembangan teknologi dan keterampilan tenaga medis.

“Program ini bermanfaat besar, baik untuk pasien jantung anak maupun dewasa, sekaligus bagi pengembangan teknologi serta kompetensi tenaga medis. Kolaborasi internasional memberi kami eksposur signifikan pada teknik operatif, kardiologi intervensi, pediatri, hingga pembedahan dewasa,” ungkap Syafri.

Ia menambahkan, operasi bersama tim dari King Salman Humanitarian Aid and Relief berjalan sukses dan menjadi sarana transfer keterampilan yang berharga.

“Alhamdulillah sukses, ini sangat berarti sebagai transfer skill dan knowledge yang amat berharga bagi kami. Teman-teman dari intervensional kardiologi ikut membersamai, dan operasi berikutnya juga direncanakan di RS Wahidin,” tuturnya.

Syafri juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk donasi peralatan medis berteknologi tinggi. Menurutnya, semakin kuat layanan bedah jantung di RS Wahidin, semakin banyak pasien dari kawasan timur Indonesia yang bisa ditangani tanpa harus dirujuk ke Jakarta.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Previous Article
Kematian 20 Anak Jadi Ancaman Serius: Pemerintah Dorong Imunisasi Massal Campak
Next Article
RSUP Dr. Wahidin dan King Salman Relief Sukses Lakukan 34 Operasi Jantung

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025