Sebagai salah satu instrumen pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19, vaksinasi memainkan peran yang penting untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan secara kelompok di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, vaksinasi juga mampu meminimalisir kesakitan, hospitalisasi hingga kematian akibat COVID-19.

Melihat peran vaksinasi di atas, maka penting bagi kita untuk melengkapi dosis vaksinasi hingga mencapai booster. Dalam keterangannya, M. Syahril selaku Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa saat ini cakupan vaksinasi booster dosis ketiga atau vaksinasi booster COVID-19 di Indonesia terbilang masih sangat rendah.

Berdasarkan data dari kementerian kesehatan, diketahui bahwasannya cakupan vaksinasi booster pertama baru mencapai 26,45% persen atau sekitar 62.080.191 orang. Target capaian menurun usai libur lebaran 2022. Melihat hal tersebut, pemerintah menerapkan strategi “Jemput Bola”, yaitu guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi.

Strategi ini dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah, pasar maupun tempat publik lainnya. Jadi tidak hanya menunggu mereka datang ke puskesmas atau pusat-pusat layanan vaksinasi. Dalam perjalanan menuju endemi ini, masyarakat Indonesia diharapkan tidak lengah dan tetap mengikuti protokol kesehatan serta memenuhi vaksinasi hingga booster, untuk mencegah risiko terburuk dari COVID-19.