Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Menekan Rujukan Penyakit katastropik Ke Jakarta

84

Jakarta, 6 Agustus 2024

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sedang membangun empat rumah sakit unit pelayanan terpadu (UPT) vertikal di wilayah Indonesia tengah dan timur. Keempat rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit UPT Vertikal Makassar, Sulawesi Selatan; RS UPT Vertikal Surabaya, Jawa Timur; RS UPT Vertikal Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur; dan RS UPT Vertikal Papua.

Rumah sakit UPT Vertikal ini dipersiapkan sebagai sentra layanan spesialistik dan subspesialistik untuk tiga penyakit katastropik yang menyumbang kematian tertinggi di Indonesia, yakni jantung, kanker, dan stroke. Fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana di rumah sakit UPT vertikal akan dimaksimalkan sesuai standar internasional.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS mengatakan, keempat rumah sakit UPT vertikal ini diharapkan dapat menjadi pusat unggulan (Center of Excellence) dalam penanganan penyakit katastropik di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

“Output (hasil) yang diharapkan dari Center of Excellence Penyakit Katastropik di wilayah Indonesia timur dalam jangka pendek adalah menekan angka rujukan penyakit katastropik ke luar wilayah Indonesia timur. Sehingga, kebutuhan pelayanan rujukan berkualitas di Indonesia timur sudah dapat terpenuhi,” ungkap Azhar di Jakarta, ditulis Selasa (6/8).

“Selain itu, dalam jangka panjang, yang diharapkan dari kehadiran Center of Excellence adalah dapat menekan angka kematian dan angka kesakitan/angka kecacatan dengan terlaksananya layanan sesuai golden period (periode emas) tata laksana suatu penyakit. Misalnya, seperti stroke dapat dilakukan layanan trombolisis sampai clipping.”

Layanan trombolisis adalah salah satu metode penanganan stroke iskemik dengan cara memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di dalam otak. Sedangkan, clipping adalah prosedur untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma (tonjolan di pembuluh darah otak). Jika tonjolan ini pecah, maka akan terjadi perdarahan otak yang disebut stroke hemoragik.

Ketua Tim Kerja Pengampuan Jejaring Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU dan KIA) dr. Ady Iswadi Thomas, MARS menambahkan, kehadiran Center of Excellence Penyakit Katastropik diharapkan nantinya dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pasien.

“Harapan dalam hal sisi layanan kesehatan, agar layanan kesehatan dapat diakses secara merata sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pasien, termasuk dari segi pembiayaan kesehatan,” tambahnya.

“Dari segi pemenuhan alat kesehatan, tentunya ini menjadi salah satu pemenuhan dalam peningkatan kompetensi rumah sakit yang dapat memberikan intervensi lebih tepat untuk diagnostik dan terapi penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.”

Adapun, progres pembangunan fisik RS Vertikal Kemenkes untuk layanan penyakit katastropik hingga 29 Juli 2024, sebagai berikut:

1) RS UPT Vertikal Makassar 93,7%, target penyelesaian fisik 31 Desember 2024, usulan soft launching pada akhir Agustus 2024;

2) RS UPT Vertikal Surabaya 94,14%, target penyelesaian 16 Agustus 2024, soft launching pada Agustus 2024;

3) RS UPT Vertikal IKN 66,74%, target penyelesaian fisik 31 Desember 2024, soft launching pada Agustus 2024;

4) RS UPT Vertikal Papua 70,49%, target penyelesaian 31 Desember 2024, soft launching pada Oktober 2024.

Kurangi Rujukan ke Jakarta

Azhar Jaya juga berharap adanya Center Of Excellence untuk layanan penyakit katastropik di wilayah Indonesia tengah dan timur dapat mengurangi rujukan pasien ke rumah sakit di Jakarta atau di kota besar lainnya seperti di Makassar atau Bali.

“Jadi, waiting list atau waktu tunggu pasien untuk menerima suatu layanan bisa diperpendek waktunya. Bahkan, tidak perlu menunggu untuk mendapat layanan tersebut sehingga angka kesakitan maupun angka kematian bisa ditekan,” terangnya.

Senada dengan Azhar, Ady Iswadi Thomas mengatakan, pasien, khususnya yang tinggal di wilayah Indonesia timur, kelak tidak perlu lagi antre berobat sampai ke Jakarta.

“Dengan adanya pemerataan akses di wilayah timur melalui peningkatan kompetensi rumah sakit—Center Of Excellence Penyakit Katastropik—tentunya hal ini akan berdampak pada rujukan pasien,” ucapnya.

“Karena, pasien bisa mendapatkan pelayanan di rumah sakit tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi rumah sakit. Oleh karena itu, pasien tidak perlu lagi antre panjang di Jakarta.”

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid

Previous Article
Menjaga Mental Health Mahasiswa Baru
Next Article
RS Adam Malik dan Tim Medis Arab Saudi Lanjutkan Misi Bedah Jantung Tahap 3

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Ikuti Kami:

© Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2024