Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Pemerintah Perkuat Infrastruktur Kesehatan untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

70

Jakarta, 10 Maret 2025

Guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Kesehatan terus mengupayakan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Upaya ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, khususnya dalam pilar Transformasi Sosial yang mengusung misi “Kesehatan untuk Semua”.

Salah satu inisiatif utama yang sedang dilakukan adalah meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan melalui pembangunan infrastruktur yang lebih modern dan memadai. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan mengajukan pembangunan Gedung RSAB Harapan Kita serta penataan kawasan Rumah Sakit 3 Berlian, yang mencakup Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Dalam sambutannya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa investasi di sektor kesehatan dan pendidikan merupakan langkah utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Dalam pernyataannya, Menkes menyoroti pentingnya memastikan masyarakat sehat dan cerdas untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan ekonomi.

“Bagi saya sebagai Menteri Kesehatan, ini adalah pekerjaan yang sangat menantang agar masyarakat Indonesia dapat lebih sehat dan lebih pintar. Itulah mengapa, sebagai bagian dari pembangunan, jika kita berinvestasi di sektor kesehatan dan pendidikan, kita tidak akan pernah salah,” ujar Menkes Budi.

Menkes juga menekankan bahwa meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur yang terus berkembang, kemajuan ekonomi tetap bergantung pada kualitas sumber daya manusia.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam jumlah kelahiran bayi, setelah India dan China, dengan rata-rata 4,8 juta bayi lahir setiap tahunnya. Namun, angka kematian bayi yang masih tinggi serta prevalensi stunting sebesar 20% menjadi tantangan besar bagi pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

“Lebih dari 30.000 bayi meninggal setiap tahun, dan angka stunting mencapai 20%. Ini berdampak pada tingkat kecerdasan yang lebih rendah. Jadi, bagaimana kita bisa menghasilkan seseorang yang cukup pintar untuk mendapatkan penghasilan 14.000 dolar AS per tahun jika mereka tidak cerdas sejak kecil,” ungkap Menkes.

Presiden Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Mr. Jin Liqun, yang hadir untuk mengunjungi tiga rumah sakit tersebut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, khususnya ke Kementerian Kesehatan, atas visi dan dedikasi dalam memperkuat sektor kesehatan nasional.

“Sungguh mengharukan melihat betapa besar kepedulian Anda terhadap ibu dan anak. Karena upaya Anda, masyarakat Indonesia, khususnya ibu dan anak, dapat memiliki masa depan yang lebih baik daripada yang seharusnya mereka alami. Anak-anak adalah masa depan negara ini. Mereka merupakan harapan bagi pembangunan, perdamaian, dan kesejahteraan Indonesia, kawasan Asia, dan dunia secara lebih luas,” ujar Presiden AIIB.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Previous Article
Pemerintah Perkuat Layanan Kesehatan, RSUD Maba Halmahera Timur Ditargetkan Jadi Rumah Sakit Tipe C
Next Article
Penyakit Ginjal jadi Prioritas Penanganan oleh Pemerintah  

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025