Boyolali, 5 November 2025
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong peningkatan jumlah pemeriksaan kehamilan hingga delapan kali selama masa kehamilan, sejalan dengan standar negara maju. Upaya ini dikembangkan melalui program dokter spesialis keliling (Speling) yang menghadirkan dokter kandungan langsung ke tingkat desa.
Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Benjamin Paulus Octavianus menilai pendekatan Pemerintah Jawa Tengah dalam pemeriksaan ibu hamil memberi peluang peningkatan kualitas kesehatan ibu dan bayi. Ia menyebut penyediaan pelayanan langsung oleh dokter spesialis merupakan langkah progresif dalam mencegah komplikasi kehamilan.
“Dulu waktu saya sekolah dokter antenatal care hanya 4 kali. Sekarang sudah naik 6 kali. Mungkin di sini jangan-jangan bisa lebih dari 6 kali, negara maju 8 kali,” ujar dr. Benny.
Ia menegaskan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin memungkinkan masalah kesehatan janin terpantau sejak awal.
“Kalau sampai bayi itu mau lahir posisinya, kelainan, atau apapun kondisinya sudah ketahuan dengan USG ” katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan perluasan akses pemeriksaan kehamilan adalah bagian dari strategi pembangunan kesehatan berbasis desa. Ia menyebut Speling bukan hanya layanan kesehatan, tetapi juga sistem penguatan data dan pemantauan kesehatan masyarakat secara berlapis.
“Dimana di situ secara bersama-sama pemeriksaan dalam, pemeriksaan jiwa, dan pemeriksaan-pemeriksaan yang lain,” ujar Gubernur Ahmad.
Ia menegaskan kegiatan tersebut juga berfungsi sebagai pemetaan kondisi kesehatan masyarakat. Upaya ini, menurutnya, sekaligus mendukung akses pelayanan kesehatan secara luas bagi seluruh warga.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM