Makkah, 26 Juli 2022
Wajah Baden bin Oha 58 tahun jamaah asal embarkasi Sukabumi, Jawa Barat terlihat ceria saat tim visitasi KKHI Makkah, dr. Nevy Shinta Damayanti, Sp.P dan dr. Ade Yudisthira mengunjunginya di ruang rawat inap RS King Abdul Aziz (Al Zahir) Makkah, Senin (25/7).
Pasalnya ada kabar gembira, yang bersangkutan sudah bisa dipulangkan ke KKHI setelah menjalani enam hari perawatan di RSAS. Baden merupakan jamaah haji Indonesia yang dirawat di RS King Abdul Aziz karena membutuhkan perawatan intensif untuk pendarahan di lambung.
“Alhamdulillah bu dokter saya mah sudah sehat,” lapor Baden pada tim visitasi.
Nevy mengatakan, bahwa hari ini, Baden memang sudah bisa pulang dari RS Al-Zahir karena kondisinya sudah stabil. Pada kesempatan itu Nevy juga mengingatkan agar Baden tidak mengkonsumsi lagi jamu-jamuan untuk menghilangkan rasa sakit di dalam tubuhnya. Menurutnya, jamu mengandung kortikosteroid yang tidak baik jika dikonsumsi terus menerus dan efeknya akan merusak lambung.
“Nanti dapat mengakibatkan lambung luka yang akhirnya menjadi bocor lambung,” katanya.
Baden mengaku senang selama dirawat di RSAS, petugas kesehatan Indonesia selalu mengunjunginya setiap hari. Setiap harinya yang bersangkutan selalu menunggu dokter-dokter Indonesia mengunjunginya. Katanya, selain ramah, dokter Indonesia juga selalu membawa makanan yang disukainya.
“Rasanya aneh-aneh makanan Rumah Sakit,” kata Baden dengan logat sunda kental.
Baden mengatakan petugas kesehatan Indonesia sudah memberikan pelayanan yang terbaik.
“Terima kasih bu dokter, pak dokter. Saya sudah ditengokin,” kata Baden penuh haru.
Sebelum dikembalikan ke kelompok terbang (kloter), Baden dipulangkan terlebih dahulu ke KKHI Makkah. Tujuannya untuk dicek kembali semua kesehatannya ke dokter spesialis penyakit dalam setelah pulang dari RS King Abdul Aziz Al Zahir Makkah.
“Nanti diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam setelah semua normal baru dikembalikan ke kloternya,” katanya.
Setelah pulih, Baden direncanakan mengikuti pergerakan kloternya menuju madinah, mengingat yang bersangkutan merupakan jemaah haji gelombang dua. dr. Nevy mengingatkan, setibanya di madinah nanti, Baden tidak memaksakan diri untuk melaksanakan aktivitas berlebih yang menyebabkan kesehatannya terganggu.
“Bapak kalau sudah ke Madinah jangan memaksakan diri untuk beribadah yang berlebihan. Bapak lebih baik istirahat dulu,” katanya.
Baden yang didampingi istrinya mengaku siap melaksanakan apa yang diperintahkan tim dokter.
Hingga senin (25/7) sebanyak 34 jemaah haji Indonesia yang masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Jemaah tersebar di empat rumah sakit, yaitu RS King Faisal (Syisha), RS Al Noer, RS King Abdul Aziz (Al-Zahir), dan RS King Abdullah. Dari sejumlah tersebut, sebanyak 10 jemaah masih mendapatkan perawatan intensif di ICU.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (NI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
drg. Widyawati, MKM