Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Ayo Gerak, Lawan Obesitas

Bandung, 15 Oktober 2019

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anung Sugihantono mengingatkan pentingnya menjaga asupan gizi seimbang serta aktivitas fisik untuk mencegah penyakit obesitas.

“Seimbangkan makan dengan aktivitas yang kita lakukan, pilih makanan yang sehat, masak dengan sehat dan sajikanlah dengan sehat. Selanjutnya sesuaikan kebutuhan untuk aktivitas sehari-hari,” kata Dirjen Anung dalam peringatan Hari Obesitas Sedunia bertajuk Gerakan Lawan Obesitas di Gedung Sate, Bandung (15/10).

Perlu diketahui, data WHO tahun 2016, lebih dari 1,9 milyar orang usia diatas 18 tahun mengalami berat badan berlebih yang mana 650 juta diantaranya mengalami obesitas. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2007-2018 menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu 10.5% (2007), 14,8% (2013) dan 21,8% (2018). Untuk Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Riskesdas tahun 2018 prevalensi obesitas menempati peringkat ke 14 dari 34 Provinsi di Indonesia 15,2% (2013) menjadi 23% (2018).

Mengingat obesitas sebagai pintu masuk bagi berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM), maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan. Pencegahan obesitas dengan menyeimbangkan jumlah energi yang masuk dengan yang dikeluarkan.

Dirjen Anung menyadari melakukan olahraga teratur sulit dilakukan, karenanya ia menyontohkan dengan mengatur urutan mengisi piring. Diawali dengan sayur dan diakhir dengan karbohidrat. Ia ingin piring sudah terisi penuh oleh makanan bergizi sebelum ditambahkan dengan karbohidrat.

“Kalau susah mengatur olahraga, sekarang kita atur makannya. Kalau menyediakan konsumsi makan, menatanya piring dulu, lalu sayur, setelah sayur lauk, setelah lauk buah, kemudian karbohidrat, jadi piringnya sudah penuh dengan makanan yang sehat dulu sebelum ditambahi karbohidrat,” tambahnya.

Dalam peringatan Hari Obesitas Sedunia 2019, turut dilaksanakan sosialisasi pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan cara mengukur Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) dan Lingkar Perut (LP) setiap bulan. Dengan memberikan kartu pantau berat badanku, masyarakat semakin mudah mengetahui status IMT secara mandiri dan melakukan apa yang disarankan didalam kartu tersebut.

“Yang kita besarkan adalah ototnya, bukan menambah lemaknya,” pungkas Anung.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (Mus)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM.