Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Disambut Sorak Gembira Anak SD, Menkes Budi Ajak Mereka Rajin Sikat Gigi

Kabupaten Bogor, 18 Agustus 2022

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau pemeriksaan gigi dan mulut anak SDN Gunung Geulis 01, Kabupaten Bogor. Kedatangan Menkes Budi disambut gembira oleh anak-anak SD.

Menkes Budi didampingi istri ibu Ida Gunadi Sadikin tiba di lokasi pukul 09.10 WIB. Sorak-sorai gembira nampak terlihat dari anak-anak SD yang berbaris di halaman sekolah. Sebagian anak meneriakan nama Menkes sebagian lagi hanya teriak sambil mengibas-ngibaskan bendera merah putih berukuran kecil.

Menkes Budi pun membalasnya dengan sapaan dan lambaian tangan kepada anak-anak SD. Dalam sambutannya Menkes Budi mengingatkan kepada para guru dan orang tua agar anak-anak mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis, rajin menyikat gigi, dan rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan.

Pemeriksaan gigi dan mulut anak sekolah ini merupakan kegiatan bakti sosial dengan tema “ Bangkitkan Senyum Anak Negeri” yang diinisiasi oleh Devya Dental Clinic bekerja sama dengan PDGI.

“Kesehatan gigi itu tidak boleh terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis, sikat giginya mesti rajin, dan minimal periksa gigi setahun dua kali,” ujar Menkes Budi.

Kondisinya saat ini sekitar 88% anak-anak Indonesia memiliki masalah kesehatan gigi. Menkes Budi menjelaskan program pemerintah untuk mengatasi masalah gigi anak-anak tersebut dilakukan dengan mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

“Kita akan mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah. Nanti Puskesmas- Puskesmas dan Posyandu akan kita seringkan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah melalui unit kesehatan sekolah agar bisa melakukan pemeriksaan gigi ke anak-anak,” ucap Menkes Budi.

Menkes Budi menilai pemeriksaan gigi dan mulut di sekolah penting dilakukan. Hal ini menjadi salah satu siasat agar anak-anak mau memeriksakan gigi nya.

Pasalnya, sejumlah masyarakat enggan memeriksakan gigi anaknya karena ada stigma yang berkembang.

Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri, MSc mengatakan beberapa alasan masyarakat tidak mau memeriksakan gigi ke dokter gigi adalah karena biaya mahal, takut suara bor gigi, dan karena kebiasaan keluarga yang tidak pernah membawa anaknya memeriksakan gigi ke dokter gigi.

Terkait biaya, lanjut drg. Usman, pemerintah sudah menanggungnya dengan BPJS Kesehatan.

“Padahal sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Adanya pemeriksaan gigi dan mulut di sekolah menjadi salah satu solusi anak mau diperiksa giginya, dan orang tua harus mampu membiasakan pola hidup sehat pada anaknya,” ungkap drg. Usman.

Bakti sosial dengan tema ‘Bangkitkan Senyum Anak Negeri dilakukan dalam rangka HUT RI ke-77. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan, pemeriksaan, dan tindakan pengobatan yang dilakukan secara gratis bagi anak-anak sekolah dasar yang kurang mampu.

Bakti sosial ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta membangkitkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut khususnya untuk anak – anak.

Tak hanya di Kabupaten Bogor, Devya Dental Clinic bersama PDGI juga melakukan pemeriksaan gigi dan mulut di wilayah lain dengan total sekitar 3.538 anak sekolah dengan melibatkan 334 dokter gigi setempat, antara lain Semarang, Makassar, Kalimantan Tengah, Sinjai, Padang Kota, Payakumbuh, Palu, Medan, dan Manado. Untuk daerah lain masih dalam proses.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

drg. Widyawati, MKM