Madinah, 28 Juli 2022
Tim Promosi Kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan sektor 3 sudah berangkat sejak pukul empat pagi Waktu Arab Saudi (WAS). Mereka menyebar menemui dan mengumpulkan jamaah untuk diberikan edukasi pesan-pesan kesehatan haji di Masjid Nabawi.
“Sesuai arahan dari Pak Kapuskes Budi Sylvana kami menjaga kesehatan jamaah haji di Masjid Nabawi dan tidak bosan-bosannya melakukan edukasi kepada jamaah haji,” kata ketua promkes sektor tiga Fauzuddin, Kamis (28/7).
Fauzuddin menuturkan, selepas subuh berlokasi di pelataran Masjid Nabawi, jamaah dari Kloter SOC 24 berkumpul dan dilakukan edukasi oleh Tim Promkes bersama Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter mengenai pentingnya menjaga kesehatan menjelang kepulangan ke Tanah Air.
“Tetap minum jangan tunggu haus, penggunaan alat pelindung diri (APD) terutama masker,” katanya.
Menurutnya, penggunaan APD penting karena saat ini ada penyakit menular baru yang sudah diumumkan oleh WHO. Dan penyakit ini sudah menjadi perhatian dunia, sehingga menjadi sangat penting untuk tetap memakai masker.
Fauzuddin, mengatakan, penekanan juga disampaikan kepada TKH kelompok terbang (kloter) untuk menjaga seluruh jamaah haji nya agar tetap sehat. Menjelang kepulangan ke Tanah Air, TKH harus memantau kesehatan jamaahnya agar laik terbang.
“Jangan sampai ada yang ditolak atau dianggap tidak laik untuk melakukan penerbangan,” katanya.
Fauzuddin, bersama dr. Ira Cyndira Tresna, Lilyk, dan Endah bertemu dengan TKH SOC 24 untuk membahas monitoring 30 jamaah risiko tinggi (Risti) jamaah haji potensi Risti dan jamaah yang mempunyai riwayat penyakit bawaan.
“Kami menekankan agar TKH melaksanakan screening Pre Flight Chek minimal dua hari sebelum jadwal kepulangan jamaah kepada 30 jamaah risti dan potensi risti,” katanya.
Selain itu penekanan kesiapan obat-obatan yang dibawa saat penerbangan dan memberikan dukungan oralit dan obat-obatan di pondokan.
Pada setuap kesempatan edukasi, tim promkes juga membagian sandal kepada jemaah haji. Sendal dibagikan kepada jemaah yang terlihayt memakai sandal yang tidak layak pakai.
Ira mengatakan tim promkes sengaja membagi-bagikan sandal kepada jamaah haji yang memakai sendal yang tidak layak pakai. Sandal yang tidak layak pakai atau sandal jepit yang sudah tipis perlu diganti agar tidak membahayakan penggunanya.
“Jamaah kami minta untuk mengganti sandal yang kami bawa agar nyaman di kaki dan tidak licin.” katanya.
Ira mengatakan, secara kesehatan sandal jepit tidak direkomendasikan untuk dipakai oleh jamaah haji. Karena mudah putus dan licin ketika dipakai di pelataran masjid Nabawi.
Katanya, jika sandal jepit yang dipakai jamaah putus lalu tidak memakai sandal maka kakinya bisa melepuh karena panas. Sudah banyak kasus kaki melepuh di Masjid Nabawi karena sandal hilang atau putus.
Ira memastikan, sandal yang dibawa tim promosi kesehatan layak dipakai oleh jamaah haji. Karena kualitas bahan dan modelnya.
“Sehingga sandal yang kami bawa akan nyaman di kaki jamaah,” katanya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (NI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
drg. Widyawati, MKM