Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Gandeng PBNU, Kemenkes Percepat Transformasi Layanan Primer Lewat Posyandu

Jakarta, 14 Desember 2022

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tandatangani MoU kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Kerja sama ini mencakup dukungan PBNU sebagai kepanjangan tangan Kementerian Kesehatan dalam mengampanyekan gerakan promotif dan preventif layanan kesehatan primer kepada masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat NU dan revitalisasi posyandu.

“Upaya promotif dan preventif ini bertujuan untuk menjaga agar masyarakat Indonesia tetap sehat. Penjagaan ini mencakup semua kelompok usia. Supaya bisa terwujud, kita perlu menjangkau ke masyarakat seluruh Indonesia melalui program revitalisasi posyandu,” ujar Menkes Budi dalam Forum Penandatanganan Nota Kesepahaman PBNU dengan Kemenkes RI di Jakarta pada Rabu (14/12).

Selaras dengan Menkes Budi, Gus Yahya juga mengungkapkan harapannya bersama PBNU untuk ikut berpartisipasi dalam program-program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan melalui dukungan lewat pemberdayaan masyarakat NU.

“Melalui kerja sama ini, PBNU ingin membantu Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan program-program layanan kesehatan sampai kepada masyarakat di tingkat paling bawah. Hal ini diwujudkan melalui pemberdayaan masyarakat NU yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Gus Yahya.

Revitalisasi posyandu akan dimulai dari perluasan layanan kesehatan primer yang semula berfokus pada kesehatan Ibu dan bayi, akan diperluas sehingga bisa mencakup semua kelompok usia.

“Fokus posyandu akan kita geser sedikit, bukan hanya Ibu dan bayi. Tetapi mencakup Ibu, bayi, anak, remaja, dewasa, dan lansia.” kata Menkes Budi.

Sebelumnya bersama Kementerian Agama, PBNU telah meresmikan Gerakan Keluarga Maslahat sebagai fundamental mekanisme keberlangsungan program kerja sama. Gerakan ini nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai media penyaluran program-program dan informasi layanan kesehatan karena berbasis keluarga.

Pemberdayaan posyandu bertujuan untuk menjaga keluarga Indonesia tetap sehat, bukan mengobati keluarga Indonesia yang sakit. Pendekatan posyandu dapat dilakukan melalui pendekatan langsung ke kelompok masyarakat terkecil yakni keluarga.

“Upaya dalam menjaga hidup sehat jauh lebih murah dan menjadikan kualitas hidup lebih baik daripada menyembuhkan orang sakit. Hidup sehat itu mudah. Selalu pastikan kadar kolesterol, kadar gula, dan tekanan darah tidak tinggi; serta menjaga lingkar perut dan rajin berolahraga,” pesan Menkes.

Kerja sama ini sebagai salah satu bentuk implementasi dari pilar pertama transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer.

Ke depannya kerja sama ini diharapkan bisa turut menyukseskan program-program utama pemerintah seperti stunting, imunisasi, kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker lewat pendekatan langsung ke keluarga dan masyarakat melalui posyandu.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669. (FSI)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid