Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Halal Bihalal Kemenkes, Ini Makna Silaturahmi bagi Menkes Budi

Jakarta, 17 Mei 2021

Halal Bihalal atau kata lain dari Silaturahmi menjadi tradisi masyarakat Indonesia usai melaksanakan Idul Fitri. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin punya cara tersendiri dalam memaknai silaturahmi ini.

Hari ini, Senin (17/5) Menkes Budi bersama pejabat dan pegawai di Kementerian Kesehatan RI gelar Halal Bihalal secara online dan offline. Halal Bihalal ini juga diikuti oleh para menteri kesehatan sebelumnya, antara lain Farid Anfasa Moeloek Menkes periode 1998 – 1999, dr. Achmad Sujudi Menkes periode 1999-2004, Siti Fadilah Supari Menkes periode 2004-2009, Nafsiah Mboi Menkes 2012-2014, Nila F Moeloek periode 2014-2019, dan Ali Ghufron Mukti Wamenkes 2010-2014.

Menkes Budi memaknai silaturahmi usai lebaran ini merupakan kesempatan yang terjadi setiap tahun dan merupakan tugas kita kepada sesama manusia selama kita hidup di dunia.

“Silaturahim ini selain membereskan urusan kita di dunia, juga sebenarnya mempersiapkan untuk urusan kita nanti di akhirat,” katanya.

Ia melanjutkan, menjaga tali silaturahim bukan hanya merupakan tugas kita menghadapi kehidupan di dunia tapi ini juga merupakan tugas kita menghadapi kehidupan di akhirat.

“Mohon maaf lahir dan batin, selamat Idul Fitri dan mudah-mudahan kita semua bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyempurnakan kehidupan kita di dunia dan menyempurnakan kehidupan kita di akhirat,” ucap Menkes.

Selanjutnya Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Prof Dr. Komaruddin Hidayat, MA menyampaikan dalam ceramahnya Ramadhan tahun ini sudah berakhir tapi pesan moral puasa itu abadi, yakni kemampuan menahan diri dari berbagai pikiran, ucapan, perilaku yang akan mengotori kefitrian dan menjatuhkan kemuliaan martabat kemanusiaan.

“Puasa boleh berakhir tapi pesan moral puasa itu harus kita jaga. Idul Fitri dan halal bihalal ini bagian dari ekstensi puasa. Halal bihalal ini tidak tiba-tiba, harus diawali dengan proses spiritual (puasa Ramadhan) selama sebulan,” tuturnya.

Lebaran Idul Fitri, lanjut Prof Komaruddin, menjadi momentum untuk menghubungkan kembali daya-daya rohani kita yang selalu berorientasi pada kebaikan, kebenaran, keindahan dan kedamaian.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM