Bali, 13 November 2024
Pada 8–9 November 2024, World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan konsultasi nasional pertama tentang vaksin-vaksin tuberkulosis (TB) baru di Bali.
Diadakan sebelum Union World Conference on Lung Health, pertemuan ini berfokus pada potensi dampak vaksin-vaksin TB baru untuk orang dewasa dan remaja, pertimbangan penggunaannya di dalam program kesehatan, kemungkinan skenario pembiayaannya, dan bukti yang dibutuhkan untuk introduksi vaksin ini di Indonesia.
Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya percepatan pengembangan vaksin-vaksin TB baru untuk orang dewasa dan remaja serta upaya persiapan pembiayaan dan akses vaksin dalam payung TB Vaccine Accelerator Council WHO.
Vaksin-vaksin TB baru sangat dibutuhkan untuk mengatasi beban TB di Indonesia dan di dunia. Untuk itu, Indonesia berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 untuk kandidat terdepan vaksin TB yang sedang dikembangkan, yaitu M72/AS01E.
Jika berhasil, vaksin ini dapat menjadi vaksin TB pertama yang disetujui dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Hasil awal menunjukkan bahwa vaksin ini memenuhi preferred product characteristics (preferensi karakteristik produk) WHO.
Jika kemanjurannya—atau efikasi—dapat dipastikan dalam uji klinis tingkat lanjut ini, hal ini memungkinkan introduksi vaksin TB baru untuk orang dewasa dan remaja dilakukan pada tahun 2030.
Mengenai pertemuan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, “Presiden telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mempercepat respons kita dalam menurunkan TB sebanyak 50% dalam waktu lima tahun. Lebih dari satu juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia setiap tahunnya, dan jumlah kematian yang diakibatkan TB dalam sepuluh tahun terakhir terakhir jauh melebihi jumlah kematian akibat COVID-19. Dengan hadirnya vaksin-vaksin TB baru, ini adalah kesempatan penting bagi kita untuk memperkuat upaya kita dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.”
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Rizka Andalusia mengatakan, “Indonesia bangga dapat berpartisipasi aktif dalam fase 3 uji klinis kandidat vaksin M72/AS01E, yang dapat menjadi terobosan penting dalam upaya global penanggulangan TB. Dengan berkontribusi pada pengembangan vaksin yang menjanjikan ini, kita tidak hanya mengambil langkah penting untuk melindungi masyarakat kita sendiri tetapi juga membantu mendorong solusi yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia. Keterlibatan kita dalam uji klinis ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mempercepat kemajuan penurunan beban TB dan mendukung inovasi yang dapat membawa kita lebih dekat menuju pemberantasan penyakit ini.”
Pertemuan ini juga melibatkan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Komite Ahli TB Indonesia, Stop TB Partnership Indonesia, Gates Foundation, Wellcome, Global Health Strategies Indonesia, serta pemangku-pemangku kepentingan nasional, regional, dan global utama lainnya.
Para peserta membahas penelitian vaksin TB, perencanaan kebijakan, dan integrasi vaksin TB baru dalam National Immunization Strategy—atau Strategi Imunisasi Nasional—Indonesia, yang dapat mempercepat adopsi vaksin-vaksin TB baru.
Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan, mengatakan, “Komitmen Indonesia dalam melawan TB sangat mengesankan, sebagaimana terlihat dari partisipasinya dalam pengembangan dan uji klinis kandidat-kandidat vaksin TB baru. Kandidat-kandidat menjanjikan ini, yang banyak di antaranya berada dalam tahap uji klinis tingkat lanjut, dapat secara signifikan menurunkan penularan TB dan menyelamatkan jutaan nyawa. WHO bangga bekerja dengan Indonesia dan negara-negara dengan beban TB tinggi lain untuk membuat vaksin-vaksin ini tersedia serta mengintegrasikannya ke dalam program-program nasional. Bersama, kita dapat mengambil langkah penting menuju pemberantasan TB dan membangun masa depan yang lebih sehat.”
Vaksin TB baru: Prioritas untuk National Immunization Strategy Indonesia
Laporan TB global 2024 mengonfirmasi bahwa angka kejadian dan penularan tertinggi terdapat pada populasi orang dewasa dan remaja. Pemodelan menunjukkan bahwa vaksin TB untuk remaja dan orang dewasa dengan efektivitas 50% dalam mencegah penyakit diperkirakan akan mencegah antara 37 juta dan 76 juta kasus serta menyelamatkan 4,6 juta hingga 8,5 juta nyawa hingga tahun 2050 di seluruh dunia.
Pada bayi, vaksin yang lebih baik dengan efikasi 80% dapat mencegah 5,8 juta hingga 18,8 juta kasus serta menyelamatkan 0,8 hingga 2,6 juta nyawa dalam jangka waktu yang sama. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa vaksin TB yang aman dan efektif dapat secara signifikan menurunkan jumlah kasus dan kematian TB, di mana vaksin untuk remaja dan orang dewasa lebih berdampak dibandingkan vaksin untuk bayi.
Efektivitas vaksin bergantung pada kinerja vaksin tersebut, lama masa perlindungan yang dihasilkan, kepada siapa vaksin tersebut diberikan, dan seberapa luas distribusinya.
Introduksi vaksin-vaksin TB baru merupakan unsur penting dalam National Immunization Strategy Indonesia, yang menjabarkan tujuan-tujuan imunisasi negara ini dalam lima tahun ke depan.
Investasi untuk vaksin TB serta sistem-sistem pendukung yang diperlukan untuk efektivitas akses dan pelaksanaan imunisasi tidak hanya penting bagi kesehatan tetapi juga menghemat biaya di sebagian besar negara. WHO memperkirakan bahwa setiap 1 dolar AS yang diinvestasikan untuk vaksin TB akan menuai hasil tujuh kali lipat dalam bentuk manfaat kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia selama 25 tahun mendatang.
“Seperti yang kita ketahui dari sejarah epidemi-epidemi global dan pemberantasan beberapa penyakit menular, eliminasi penyakit tidak dapat dilakukan tanpa vaksin yang efektif. Vaksin-vaksin TB baru dapat menjadi pencetus perubahan yang nyata dalam upaya melawan penyakit yang telah ada selama ribuan tahun ini, yang membunuh dan mengakibatkan penderitaan bagi jutaan orang di dunia,” tambah Dr Tereza Kasaeva, Direktur Global TB Programme WHO.
Pertemuan ini mengidentifikasi data-data utama dan kesenjangan-kesenjangan bukti yang harus dijembatani untuk mengarahkan pengambilan keputusan Indonesia, serta kesempatan-kesempatan penting untuk mempercepat introduksi vaksin TB baru yang aman dan efektif di Indonesia. Partisipasi aktif pemerintah Indonesia dalam uji-uji klinis dan diskusi-diskusi ini menempatkan bangsa ini sebagai pemimpin dalam upaya eliminasi TB global.
Tentang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertekad melindungi kesehatan dan kesejahteraan warga negara Indonesia, memastikan akses layanan kesehatan yang bermutu, dan mempromosikan inisiatif-inisiatif kesehatan masyarakat. Melalui upaya kolaboratif dengan pemangku kepentingan dan masyarakat di seluruh negeri, Kementerian Kesehatan berupaya memperkuat infrastruktur kesehatan, pencegahan penyakit, dan akses layanan kesehatan, demi meningkatkan kesehatan keseluruhan semua orang Indonesia. Ketahui lebih banyak tentang inisiatif dan kontribusi Kementerian Kesehatan di kemenkes.go.id atau tetap terhubung melalui kanal-kanal media sosialnya.
Tentang WHO
Demi kesejahteraan semua orang dan dengan dipandu ilmu pengetahuan, World Health Organization memimpin dan memperjuangkan upaya-upaya global untuk memberi setiap orang, di mana pun, kesempatan yang sama untuk hidup yang aman dan sehat. Kami adalah badan PBB untuk kesehatan yang menghubungkan bangsa-bangsa, mitra-mitra, dan orang-orang di garis depan di lebih dari 150 lokasi – memimpin respons dunia terhadap kedaruratan kesehatan, mencegah penyakit, mengatasi akar masalah kesehatan, dan memperluas akses obat-obatan dan pelayanan kesehatan. Misi kami adalah mempromosikan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani kelompok rentan. https://www.who.int
Pertanyaan dari media dapat disampaikan ke:
Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
Pusat informasi:1500567
Situs web: kemkes.go.id
Surel: pressoffice@kemkes.go.id
Michael Vurens van Es, Communication Officer, WHO Indonesia
Surel: vurensm@who.int
Ponsel: +62 81181101554
Indonesia takes leadership role in tackling TB with development of new vaccine candidates
Bali, 13 November 2024 – On 8–9
November 2024, the World Health Organization (WHO) and Indonesian Ministry of Health convened for the first national consultation on new tuberculosis (TB) vaccines in Bali. Held ahead of the Union World Conference on Lung Health, the meeting focused on the potential impact of new TB vaccines for adults and adolescents, programmatic use considerations, potential financing scenarios and evidence needs for vaccine introduction in Indonesia. The meeting is part of an effort to expedite the development of new TB vaccines for adults and adolescents, and to prepare for their financing and access as part of the TB Vaccine Accelerator Council.
New TB vaccines are urgently needed to tackle the TB burden in Indonesia and globally. For this reason,Indonesia is participating in a Phase 3 clinical trial for the most advanced TB vaccine candidate in development, M72/AS01E. If successful, this could mark the first TB vaccine to be approved in over 100 years. Preliminary results have shown that the vaccine meets WHO’s preferred product characteristics. If its efficacy is confirmed in this late-stage trial, it could lead to theintroduction of a new TB vaccine for adults and adolescents by 2030.
Commenting on the meeting, Minister of Health, Budi Gunadi Sadikin, said: “The president has entrusted me with accelerating our response to reduce the burden of TBby 50% in five years. Well over a million lives are lost to TB globally every year, and the number of deaths caused by TB in the last decade far surpasses the death toll of COVID-19. With the arrival of new TB vaccines, we have a critical opportunity to strengthen our efforts and save more lives.”
Director General of Pharmaceuticals and Medical Devices,Rizka Andalusia, said: “Indonesia is proud to actively participate in the Phase 3 clinical trial of the M72/AS01E vaccine candidate, which could represent a major breakthrough in the global fight against TB. By contributing to the development of this promising vaccine, we are not only taking a crucial step toward protecting our own population but also helping to advance a solution that could save millions of lives worldwide. Our involvement in this trial reflects Indonesia’s commitment to accelerate progress to reduce the TB burden and support innovative tools that can bring us closer to eliminating this disease.”
The meeting also brought together representatives from the Coordinating Ministry for Community Empowerment,Indonesia’s TB Expert Committee, Stop TB Indonesia, the Gates Foundation, Wellcome, Global Health Strategies Indonesia and other key national, regional and global stakeholders. Participants discussed TB vaccine research, policy planning and the future integration of new TB vaccines into Indonesia’s National Immunization Strategy (NIS), thereby accelerating early adoption.
WHO Representative to Indonesia, Dr N. Paranietharan,said: “Indonesia’s commitment to fighting TB is impressive, as demonstrated by its participation in the development and clinical testing of new TB vaccine candidates. These promising candidates, many of which are now in late-stage trials, could significantly reduce TB transmission and save millions of lives. WHO is proud to work with Indonesia and other high TB-burden countries to make these vaccines available and integrate them into national health programmes. Together, we can take a critical step toward ending TB and building a healthier future.”
New TB vaccines: A priority for Indonesia’s National Immunization Strategy
The 2024 Global TB Report confirms that the highest incidence and transmission occurs in adult and adolescent populations. Modelling suggests that a TB vaccine for adolescents and adults that is 50% effective in preventing disease is expected to prevent between 37 and 76 million cases and save 4.6 to 8.5 million lives by 2050 globally. For infants, an improved vaccine with 80% efficacy could prevent 5.8 to 18.8 million cases and save 0.8 to 2.6 million lives in the same timeframe. These findings show that a safe and effective TB vaccine could significantly reduce the number of TB cases and deaths, with vaccines for adolescents and adults having a bigger impact than those for infants. The effectiveness of a vaccine depends on how well it works, how long it provides protection, who it is delivered to, and how widely it is distributed.
The introduction of new TB vaccines is a key element of Indonesia’s NIS, which outlines the country’s immunization goals over the next five years. Investing in TB vaccines, including in the support systems needed for effective access and delivery, is not only critical for health but also highly cost-effective in most countries. WHO estimates that for every US$ 1 dollar invested in TB vaccines, there will be a sevenfold return in health and economic benefitsglobally over the next 25 years.
“As we know from the history of global epidemics and elimination of some communicable diseases, it cannot be possible without effective vaccines. And new TB vaccines may become real game–changers in the fight against this millennia-old disease, which kills and brings suffering to millions of people worldwide,’’ added Dr Tereza Kasaeva, Director, WHO Global TB Programme.
The meeting identified key data and evidence gaps that must be addressed to inform Indonesia’s decision-making, as well as critical opportunities to accelerate the introduction of new safe and effective TB vaccines in the country. The Government of Indonesia’s active participation in these trials and discussions positions the nation as a leader in the global effort to eliminate TB.
About the Ministry of Health of Indonesia
The Ministry of Health of Indonesia is dedicated to safeguarding the health and well-being of its citizens, ensuring access to quality healthcare services, and promoting public health initiatives. Through collaborative efforts with stakeholders and communities nationwide, the ministry strives to enhance healthcare infrastructure, disease prevention, and healthcare access, ultimately improving the overall health outcomes for all Indonesians. Explore more about the Ministry of Health’s initiatives and contributions at kemenkes.go.id or stay connected via their social channels.
About WHO
Dedicated to the well-being of all people and guided by science, the World Health Organization leads and champions global efforts to give everyone, everywhere an equal chance at a safe and healthy life. We are the UN agency for health that connects nations, partners and people on the front lines in 150+ locations – leading the world’s response to health emergencies, preventing disease, addressing the root causes of health issues, and expanding access to medicines and health care. Our mission is to promote health, keep the world safe and serve the vulnerable. https://www.who.int
For media inquiries, please contact:
Aji Muhawarman, Head of Bureau of Communication and Public Service, Ministry of Health
Contact center:1500567
Website: kemkes.go.id
Email: pressoffice@kemkes.go.id
Michael Vurens van Es, Communication Officer, WHO Indonesia
Email: vurensm@who.int
Mobile: +62 81181101554