Kupang, 22 Desember 2022
RSUP dr. Ben Mboi Kupang menjadi salah satu RS terbesar di Wilayah Timur. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta RS tersebut mampu menangani penyakit jantung, stroke, dan ginjal.
“Proyek pembangunan RS ini sebenarnya dimulai di zamannya Ibu Nila Moeloek (Menkes sebelumnya). Pemerintah ingin membangun rumah sakit – rumah sakit besar di daerah Timur yaitu di Papua, Ambon dan juga di Nusa Tenggara Timur agar layanan kesehatannya merata,” ujar Menkes Budi pada soft opening RSUP dr. Ben Mboi, Kamis (22/12).
Targetnya semua rumah sakit di 34 provinsi harus bisa melakukan bedah jantung terbuka, bedah otak terbuka, dan operasi ginjal. Bahkan Menkes Budi mengatakan kalau bisa sampai transplantasi ginjal dilakukan di seluruh rumah sakit provinsi.
“RSUP dr. Ben Mboi harus bisa memastikan seluruh kabupaten/kota di NTT bisa melakukan operasi jantung pasang ring, bisa melakukan kateterisasi kalau kena stroke, dan juga bisa melakukan pasang CAPD, hemodialisa, dan menghancurkan batu ginjal,” ungkap Menkes.
Fokus 3 penyakit itu karena merupakan penyakit penyebab terbanyak kasus meninggal di Indonesia.
Dikatakan Menkes Budi, RS di kabupaten/kota di NTT akan dilengkapi seluruh rumah sakitnya dengan alat cath lab, alat pasang ring jantung, dan alat pengobatan stroke. Tak hanya itu, Menkes juga akan melengkapi fasilitas lainnya seperti kemoterapi dan bedah onkologi untuk kanker.
“Itu alat akan kita bantu, tapi dokter-dokternya ini yang sangat kurang. Itu sebabnya kita akan mengagresifkan pendidikan dokter spesialis di mana rumah sakit – rumah sakit besar kita akan minta untuk bantu,” tutur Menkes Budi.
Anggota DPR RI Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena mengharapkan RSUP dr. Ben Mboi dengan berbagai fungsi pelayanan kesehatannya bisa menjadi rumah sakit pendidikan. RSUP ini diharapkan mampu menghasilkan dokter-dokter ahli di NTT.
“Ini pasti akan menjadi salah satu yang membantu kita untuk urusan dokter-dokter di NTT, termasuk juga pengembangan pusat ekonomi,” ucap Melki.
Sekretaris Daerah NTT Yohana Lisapaly menyampaikan kehadiran rumah sakit ini akan memperkuat pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat NTT dan tentunya berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan beroperasinya rumah sakit ini akan menambah rumah sakit terbaik di NTT. Hal ini akan memotivasi rumah sakit yang ada di Nusa Tenggara Timur untuk berbenah dari segi pelayanan kesehatan dan fasilitas rumah sakit.
“Keberadaan rumah sakit ini menunjukkan kepada warga bahwa kita tidak perlu lagi berobat keluar negeri karena di NTT sudah ada rumah sakit yang layak dan representatif,” ucapnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid