Jakarta, 7 Mei 2021
Kementerian Kesehatan RI dengan PT. Novartis Indonesia jalin kerja sama bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Kerja sama disepakati dalam sebuah Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Sekjen Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH dan Presiden direktur PT. Novartis Indonesia Khalid Ibrahim pada Jumat (7/5) di gedung Kementerian Kesehatan.
Nota kesepahaman itu meliputi peningkatan upaya promosi kesehatan dalam rangka pencegahan pengendalian penyakit tidak menular (PTM), serta meliputi dukungan dalam pengembangan sistem inovasi kesehatan terkait pengendalian PTM
Sebelumnya kedua pihak ini sudah menjalin kerja sama antara lain pada 2011 Mou program CSR untuk mempercepat pencapaian target MDGs bidang kesehatan khususnya PTM. MoU ini mendukung percepatan pencapaian target MDGs melalui upaya kesehatan pengendalian penyakit tidak menular pada kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta melalui wadah desa siaga dan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
Kemudian pada 2017 telah disepakati Nota Kesepahaman Program Transpalantasi Holistik. Nota kesepahaman ini membangun kapasitas tenaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program transplantasi organ, termasuk memfasilitasi diskusi antar para pemangku kepentingan.
“Saya yakin barangkali semangatnya sama seperti kerja sama di tahun sebelumnya walaupun eranya saat ini dalam masa pandemi COVID-19. Saya yakin dengan kondisi saat ini tidak ada hal yang menghambat untuk kita saling berkolaborasi bersama dalam upaya menyehatkan masyarakat Indonesia,” kata Oscar.
Meningkatnya kasus PTM ini, lanjut Oscar, secara signifikan menambah beban masyarakat dan pemerintah. Karena biar bagaiamanapun penanganannya membutuhkan waktu yang lama, biaya besar dan teknologi tinggi.
“Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu jadi kurang produktif. Namun PTM bukanlah sesuatu yang tidak dapat dicegah, dan dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini,” kata Oscar.
Berdasarkan data yang dihimpun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2018, pada tahun 2016 sekitar 71% penyebab kematian di dunia adalah PTM yang membunuh hampir 36 juta jiwa per tahun. Sekita 80% kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Dalam menurunkan kasus PTM ini tentunya harus melalui pengendalian faktor risiko PTM di masyarakat. Implemmentasi pencegahan dan pengendalian PTM ini membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk dengan PT. Novartis Indonesia.
Kontribusi PT. Novartis Indonesia untuk JKN antara lain untuk penyakit Immunilogi (Dermatologi), cardio-renal-metabolism (gagal jantung, diabetes, hipertensi), respiratori (PPOK), ophtalmology (degenerasi makula terkaitbusia), ginjal (transplantasi ginjal), onkologi (kanker payudara, akromegali, tumor neuroendokrin, leukimia myeloid kronis, tumor stroma gastrointestinal, purpura trombositopenik imun).
Sementara kontribusi PT. Novartis untuk pandemi COVID-19 di Indonesia pada April 2020 mendonasikan Rp.7,4 miliar melalui Satgas khusus penanganan COVID, BNPB. Donasi tersebut digunakan untuk pembelian APD dan kebutuhan medis lainnya.
Tak hanya itu, dua pabrik PT. Novartis di Swiss dan Austria didedikasikan untuk membantu memproduksi vaksin Pfizer/BioNTech.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM