Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dorong Akselerasi Vaksin TBC Dunia, Menkes RI Pimpin Pertemuan Tingkat Tinggi di WHO Jenewa

Jenewa, 20 Mei 2025

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, memimpin The Third High-Level Meeting of the TB Vaccine Accelerator Council (TB VAC) bersama Co-Chair, Dr. Mariângela Simão, Sekretaris Bidang Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Brasil, di kantor pusat WHO, Jenewa. Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk mengevaluasi kemajuan global dalam mempercepat pengembangan vaksin Tuberkulosis (TBC) dan merumuskan strategi ke depan.

Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin dan pejabat tinggi dari berbagai negara dan organisasi global, termasuk Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Filipina, dan Vietnam, serta perwakilan dari Global Fund, UNITAID, Wellcome Trust, EIB, Gates Foundation, Stop TB Partnership, Gavi, Bank Dunia, dan WHO.

TB VAC pertama kali diluncurkan pada Sidang Umum PBB ke-78 tahun 2023 sebagai forum kolaboratif antarnegara dan mitra global untuk mempercepat inovasi vaksin TBC. Hingga saat ini, terdapat 15 kandidat vaksin TBC dalam tahap uji klinis, termasuk 6 di fase 3. Ini menunjukkan kemajuan signifikan, namun tantangan masih besar, terutama dalam kesiapan sistem dan pendanaan.

Dalam sambutannya, Menkes RI menyampaikan komitmen aktif Indonesia dalam riset dan pengembangan vaksin TBC, melalui berbagai kemitraan internasional diantara uji klinis vaksin TB bersama Gates Foundation dan GSK, dengan lebih dari 2.000 peserta dari Indonesia. Selain itu, Menkes RI juga menyebutkan adanya persiapan uji klinis vaksin dengan perusahaan vaksin CanSino dan PT Etana, serta kolaborasi pengembangan benih vaksin protein rekombinan oleh Lipotek dan PT Biofarma.

Menkes RI menekankan bahwa strategi vaksin TBC harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap negara. “Ada negara yang fokus pada vaksin, tapi ada juga yang lebih membutuhkan peningkatan diagnostik atau pengobatan. Maka strategi harus fleksibel dan kontekstual,” ujarnya.

Pertemuan ini juga menekankan pentingnya integrasi agenda vaksin TBC dengan sistem kesehatan nasional dan cakupan kesehatan semesta (UHC). Dalam hal pendanaan, dibahas opsi pembiayaan campuran, terutama bagi negara-negara berpendapatan menengah seperti Indonesia.

Salah satu rencana utama ke depan adalah penyelenggaraan High-Level Meeting on TB Vaccine Financing & Access di sela-sela KTT G20 yang akan berlangsung November 2025 di Afrika Selatan. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat dukungan politik dan komitmen pembiayaan dari negara-negara anggota G20.

Dalam penutupannya, Menkes RI menyampaikan bahwa meskipun jalan ke depan tidak mudah, kolaborasi global dan komitmen bersama adalah kunci. “Kita tidak bisa menunggu. Kita harus bergerak cepat, bersama, dan berani untuk mengakhiri TBC melalui inovasi vaksin,” tegasnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM