Singapura, 25 Oktober 2022
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkenalkan layanan pengobatan yang presisi bagi masyarakat yakni Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) pada Singapore Week of Innovation and Technology (SWITCH) 2022 di Singapura pada Selasa (25/10).
Langkah ini kata Menkes, menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menggalang dukungan global dalam menyukseskan pilar keenam transformasi kesehatan yakni transformasi bioteknologi kesehatan.
“Kesempatan ini menjadi sangat penting dan strategis bagi Kemenkes, karena selain berbagi informasi mengenai BGSi juga menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman dalam mengembangkan inovasi kesehatan dari berbagai pihak,” kata Menkes
Dalam pameran berskala internasional tersebut, Menkes menjelaskan bahwa BGSi merupakan program inisiatif nasional pertama yang fokus pada pengembangan pelayanan kesehatan dengan menggunakan bioteknologi kesehatan dan kedokteran presisi.
Caranya, dengan memanfaatkan teknologi pengumpulan informasi genetik (genom)dari manusia maupun patogen seperti virus dan bakteri atau bisa disebut dengan Whole Genome Sequencing (WGS).
“Melalui cara ini, maka proses perawatan dan pengobatan kepada pasien jauh lebih tepat dan personal,” ungkap Menkes.
Pada pelaksanaanya, lanjut Menkes, BGSi akan ditekankan pada empat penyakit tidak menular penyebab kematian sekaligus pembiayaan tertinggi di Indonesia yakni kanker, stroke, jantung dan ginjal. Menurutnya, dengan memetakan genomic pasien maka faktor risiko penyakit tidak menular bisa dideteksi sejak dini.
“Mencegah itu biayanya jauh lebih murah dibandingkan mengobati. Dengan mengetahui pola genomic pasien, proses pemeriksaan, perawatan dan pengobatan bisa dilakukan dengan spesifik, sehingga lebih efisien dan efektif, biayanya juga lebih murah,” lanjut Menkes.
Selain mengenalkan BGSi di ajang SWITCH, di sela lawatannya ke Singapura, Menkes juga melakukan kunjungan kerja ke sejumlah penyedia layanan kesehatan untuk membahas peluang kerja sama layanan kesehatan.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid