Jakarta, 18 Agustus 2022
Kementerian Kesehatan akan melanjutkan rangkaian pertemuan bidang kesehatan di G20. Agenda mendatang yaitu HWG ketiga yang akan dilaksanakan pada 22-23 Agustus 2022 di Bali dengan tema “Expanding global manufacturing and research hubs for pandemic, prevention, preparedness, and response,”.
Pertemuan akan berlangsung secara hybrid, dan turut mengundang 19 negara anggota G20, 5 negara diundang , 5 negara perwakilan regional (Fiji, Kongo, Kamboja, Rwanda, Belize) dan 14 organisasi international.
Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini terdiri dari 3 sesi, yang akan membahas isu prioritas ketiga yakni pentingnya diversifikasi geografis pusat riset dan manufaktur vaksin, Obat-obatan, dan Alat Diagnostik (VTD), terutama di negara berkembang.
“Pertemuan HWG ketiga ini akan menjadi forum strategis untuk memperkuat sistem kesehatan global guna menghadapi pandemi berikutnya. Setiap negara, terlepas dari status ekonomi dan geografisnya, harus memiliki akses dan kapasitas yang sama untuk mengembangkan vaksin, terapi, dan alat diagnostik,” kata Juru Bicara G20 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers persiapan pelaksanaan HWG 3, Kamis (18/8).
Sesi pertama, difokuskan pada pembahasan isu untuk membangun jaringan antara peneliti dan manufaktur di Negara G20 terkait kedaruratan kesehatan masyarakat.
Sesi ke dua, akan fokus membahas penguatan jaringan peneliti dan manufaktur terkait kedaruratan kesehatan masyarakat.
Sesi ke tiga akan membahas peran kemitraan pihak pemerintah dan swasta untuk mendukung jaringan peneliti dan manufaktur.
Sesi terakhir akan membahas inisiatif G20 untuk memperkuat ekosistem riset dan manufaktur untuk mencapai VTD yang berkeadilan akses dan kapasitas pengembangan.
“Dalam tiga sesi ini, kami mendorong agar pertukaran antarnegara G20 terkait VTD bisa diperluas, hub dan manufaktur lebih banyak, sehingga transfer teknologi bisa berjalan dengan baik. Sebagai focal point HWG, inilah yang akan kita sampaikan, demi kepentingan kesehatan global,” kata Jubir Nadia.
Jubir Nadia melanjutkan, dengan adanya pertemuan ketiga HWG ini, diharapkan dapat menghasilkan beberapa keluaran konkrit yang dapat meningkatkan komitmen global dalam memperkuat sistem kesehatan global, diantaranya:
Pertama, untuk membangun pusat manufaktur VTD dan pusat penelitian kolaboratif guna mendukung pengembangan dan penguatan kapasitas manufaktur VTD yang digerakkan oleh penelitian di Low Middle Income Countries (LMICs) untuk mengembangkan, meningkatkan, dan memperkuat kapasitas penelitian dan manufaktur
Kedua, untuk berbagi mekanisme dan harmonisasi regulasi untuk memudahkan proses peningkatan kapasitas global guna memastikan percepatan ketersediaan VTD selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Ketiga, untuk mendapatkan prinsip yang dapat disepakati tentang pembentukan kolaborasi Uji Klinis Multisenter VTD untuk mendukung Pusat Manufaktur dan Pusat Penelitian Kolaboratif di antara negara-negara G20 guna upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons atas pandemi.
“Diharapkan pada pertemuan ketiga ini bisa menghasilkan deliverables yang telah dicapai secara konkret, untuk selanjutnya bisa dibawa pada Health Ministers Meeting kedua dan KTT G20 di Bali, November mendatang,” tutup Jubir Nadia.
Rangkaian pertemuan ketiga HWG akan terus berlanjut dengan dilaksanakannya side event pada 24 Agustus 2024 yang akan membahas Antimicrobial Resistance (AMR) terkait upaya pencegahan dan implementasi pengendaliannya dari resistensi obat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
drg. Widyawati, MKM