Nias, 22 Maret 2025
Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia melalui program Quick Win Presiden Prabowo Subianto. Salah satu langkah nyata dari program ini adalah pembangunan gedung baru RSUD Tafaeri di Kabupaten Nias Utara, yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Sabtu (22/3/2025). Peningkatan status RSUD Tafaeri dari tipe D menjadi tipe C merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di sektor kesehatan, yang menargetkan peningkatan kualitas 32 rumah sakit daerah di seluruh Indonesia. RSUD Tafaeri menjadi salah satu dari 10 rumah sakit tahap pertama yang akan diperkuat kapasitas dan fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat di wilayah kepulauan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa peningkatan kapasitas dan layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan langkah strategis dalam membangun sistem kesehatan nasional yang lebih tangguh, merata, dan inklusif. Menko PMK menyoroti pentingnya pemerataan akses layanan kesehatan hingga ke pelosok negeri.
“Peningkatan RSUD bukan hanya soal membangun gedung. Ini adalah tentang memastikan bahwa setiap warga negara, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai,” ujar Pratikno.
Menurutnya, transformasi sistem kesehatan harus menyentuh hingga level paling dasar agar tak ada lagi kesenjangan layanan antara kota besar dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dalam sambutannya, Pratikno juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, serta seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang adil dan berkelanjutan.
Sejalan dengan Pratikno, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan di daerah, termasuk di Pulau Nias.
“Ini adalah rumah sakit yang ke-9 dari 66 RSUD yang kita upgrade agar tidak kalah kelasnya dengan rumah sakit di Jakarta. Pak Presiden berpesan, rumah sakit-rumah sakit ini harus segera ditingkatkan,” ujar Menkes Budi.
Pada tahun ini, peningkatan layanan rumah sakit akan diprioritaskan untuk wilayah Nias Utara dan Nias Barat, dengan Nias Selatan menyusul pada tahun depan. Fokus utama peningkatan layanan adalah penanganan penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi, yakni stroke, jantung, kanker, dan ginjal.
“Rumah sakit-rumah sakit di sini akan dilengkapi dengan CT Scan, Cath Lab untuk stroke dan jantung, mamografi dan patologi anatomi untuk kanker, serta alat hemodialisa untuk cuci darah,” jelas Menkes.
Selain peningkatan fasilitas, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada penguatan sumber daya manusia (SDM) kesehatan. Menkes Budi meminta dukungan dari pemerintah daerah dalam menyiapkan putra-putri daerah agar dapat menempuh pendidikan dokter spesialis, termasuk program fellowship.
“Alat-alat sudah kita siapkan. Nomor satu yang paling penting adalah SDM nya. Nanti Kemenkes akan siapkan beasiswa dan pendidikan fellowship, agar rumah sakit ini bisa mandiri menangani pasien penyakit kronis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Menkes juga mendorong agar RSUD memiliki master plan pengembangan rumah sakit yang terintegrasi, serta memperkuat kapasitas manajemen rumah sakit agar pelayanan semakin optimal dan transparan.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Menkes mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Pak Prabowo sudah kasih hadiah untuk kita semua, yaitu program cek kesehatan gratis setiap tahun bagi 280 juta rakyat Indonesia. Minimal lima hal harus dicek: tekanan darah, gula darah, kolesterol, fungsi ginjal, dan lingkar perut. Ini pencegahan penyakit kronis yang paling murah dan efektif,” ungkapnya.
Menkes berharap seluruh Puskesmas di Indonesia dapat menjalankan program ini guna mendeteksi lebih dini penyakit-penyakit kronis yang menjadi penyebab utama kematian.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menambahkan dengan adanya peningkatan status rumah sakit dan dukungan pengembangan SDM kesehatan lokal, masyarakat setempat bisa mendapatkan akses kesehatan lebih mudah.
“Diharapkan masyarakat Kepulauan Anambas tidak hanya mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik, tetapi juga manfaat dari peningkatan kualitas tenaga medis yang dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi terbaru dalam bidang kesehatan,” ucap Putranto.
Peningkatan kelas RSUD Tafaeri bukan hanya sebatas pembangunan infrastruktur, tetapi juga merupakan bukti kehadiran negara dalam memastikan masyarakat di daerah terpencil, seperti Nias Utara, mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara dengan daerah lainnya.
Fasilitas yang akan dibangun di RSUD Tafaeri meliputi:
* Lantai 1: 4 tempat tidur ICVCU, 4 tempat tidur Intermediate.
* Lantai 2: 34 tempat tidur KRIS (Kamar Rawat Inap Standar), 2 tempat tidur VIP, dan 2 tempat tidur ruang isolasi.
* Lantai 3: 6 tempat tidur ICU, 2 tempat tidur NICU, dan 2 tempat tidur HCU.
RSUD Tafaeri juga akan dilengkapi dengan:
* Ruang radiologi sesuai standar RS kelas C (CT Scan dan Mamografi),
* Laboratorium dan laboratorium Cytotoxic,
* 2 ruang bedah (OK) beserta fasilitas penunjangnya,
* Ruang CathLab dan fasilitas pendukung lainnya,
* 15 unit ruang rawat jalan (Poliklinik KJSU).
Dengan peningkatan fasilitas ini, RSUD Tafaeri diharapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan regional yang mendukung percepatan layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Urologi) di wilayah Sumatera, khususnya Kepulauan Nias.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM