Karawang, 15 Juli 2023
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyambut baik upaya revitalisasi dan transformasi Center of Excellent yang dilakukan oleh RSUD Karawang. Menurutnya, langkah tersebut akan meningkatkan layanan kesehatan khususnya penyakit katastropik bagi masyarakat Jawa Barat.
Menkes menekankan bahwa saat ini Indoensia menghadapi beban tinggi penyakit katastropik seperti stroke, jantung, kanker dan ginjal merupakan empat penyakit penyebab kematian tertinggi sekaligus pembiayaan terbesar di Indonesia, sehingga membutuhkan penanganan cepat guna menyelamatkan lebih banyak nyawa.
“Orang sakit di Indonesia itu rangking pertamanya stroke, lalu jantung dan cancer. Kita kerjanya harus berbasis prioritas. Jadi harus beresin stroke dulu,” kata Menkes, Sabtu (15/7).
Sayangnya, banyak daerah belum mampu menangani stroke. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 44 kota yang bisa menangani stroke di periode emasnya (golden period). Menkes menilai, hal tersebut terjadi karena supply side antara SDM Kesehatan dan alat kesehatan tidak seimbang.
Menkes mengungkapkan, persoalan ketimpangan tersebut tidak hanya terjadi pada penyakit stroke, namun juga ketiga penyakit katastropik lainnya.
Berangkat dari persoalan tersebut, RSUD Karawang melakukan revitalisasi dan mereformasi pelayanan kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat.
Transformasi dilakukan dengan membangun tujuh pusat layanan unggulan diantaranya Karawang Heart and Vascular Center, Karawang Cancer Center, Karawang Uro-Nefro, Karawang Stroke Center, Karawang Woman and Child Center, Karawang Aesthetic Center, dan Pain Center.
Menkes menilai, langkah RSUD Karawang melakukan revitalisasi dan mengembangkan pusat layanan unggulan sudah tepat. Melalui upaya ini, layanan kesehatan diperbaiki dan dimaksimalkan, sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan unggulan dengan didukung ketersediaan alat kesehatan dan tenaga kesehatan yang berkualitas bisa lebih mudah dan akurat.
“Saya bangga sekali dengan perkembangan RSUD Karawang. Ini merupakan kunjungan ketiga saya kesini, gedungnya tidak bagus, lampunya gelap, jalannya tidak rapi. Saya minta tolong dilakukan perbaikan dengan transformasi, karena hidup itu harus berubah menjadi lebih baik,” terang Menkes.
Menkes berharap, praktik baik yang dilakukan oleh RSUD Karawang dalam membangun Center of Excellent untuk 4 penyakit katastropik dapat disebarluaskan ke rumah sakit lain khususnya RS di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Dengan begitu, semakin banyak rumah sakit yang mampu menyediakan layanan kesehatan prioritas terbaik bagi seluruh masyarakat.
“Tugas RSUD Karawang jangan hanya bekerja ditempatnya sendiri, harus bisa mengampu dan mentransfer kemampuannya ke rumah sakit lain di Provinsi Jawa Barat,” ujar Menkes.
Fitra Hergyana, Plt. Direktur RSUD Karawang menjelaskan bahwa program transformasi Center of Excellent terlaksana salah satunya berkat program pengampuan layanan prioritas yang dilakukan oleh rumah sakit vertikal Kemenkes, sesuai dengan bidang spesialisasinya.
Diantaranya Karawang Heart and Vascular Center diampu oleh RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Karawang Cancer Center oleh RS Kanker Dharmais, Karawang Uro-Nefro dengan RS Cipto Mangunkusumo, Karawang Stroke Center diampu RS Pusat Otak Nasional Karawang Woman and Child Center dengan RS Ibu dan Anak Harapan Kita, Karawang Aesthetic Center dengan RS Ngoerah, dan Pain Center.
“RSUD Karawang menjadi rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat, sehingga nanti dipersiapkan 27 kabupaten/kota akan berobat kesini, sehingga bagaimana SDM Kesehatan, alat kesehatan dan layanannya bisa kita tingkatkan, salah satunya melalui pengembangan Center of Excellent yang mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat,” terangnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid