Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

RSUD NTB Berhasil Operasi Jantung Terbuka Pertama

Jakarta, 17 Desember 2022

RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil melakukan operasi jantung terbuka pertama. Keberhasilan itu merupakan bagian dari upaya pengampuan dari RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.

Dengan keberhasilan operasi jantung terbuka pertama itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengharapkan layanan jantung di NTB bisa mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung di NTB.

“Saya bangga sekali, ini merupakan salah satu provinsi di luar Jawa yang maju. Saya doakan semoga RSUD NTB bisa terus maju bukan hanya di layanan jantung tapi juga di layanan stroke, kanker, dan juga yang terkait dengan ginjal,” ujar Menkes Budi pada konferensi pers operasi jantung terbuka pertama, Jumat (16/12).

Operasi jantung terbuka adalah operasi jantung yang menggunakan heart lung machine. Artinya operasi dilakukan dengan menjadikan fungsi jantung dan fungsi paru diambil alih oleh mesin. Prosesnya dilakukan dengan membuka dada pasien untuk memasangkan saluran-saluran dari mesin ke jantung.

Operasi jantung terbuka dilakukan mulai pukul 07.00 WITA. Pasien saat ini sudah selesai operasi dan ada di ruang ICU.

Persiapan layanan operasi jantung terbuka ini dilakukan cukup singkat kurang dari 1 tahun. Mulai dari SDM sudah disekolahkan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan, kamar operasi, ICU serta flow pasien pun sudah dipersiapkan dengan baik.

Bahkan satu minggu yang lalu sudah dilakukan assessment ulang dinyatakan baik. Kemudian pasien disiapkan untuk dilakukan operasi dan selesai hari ini.

Tak hanya hari ini, besok Sabtu (17/12) akan dilakukan lagi operasi jantung terbuka terhadap seorang pasien.

Direktur RSUD NTB dr. Lalu Herman Mahaputra, M.Kes. MH mengatakan terlaksananya operasi jantung terbuka pertama ini berkat adanya program dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait jejaring pengampuan layanan spesialis jantung di 34 provinsi.

Operasi jantung terbuka ini dilakukan dengan supervisi dari dokter spesialis jantung dari RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Hatapan Kita, Jakarta sebagai pengampu layanan jantung di Indonesia.

“Tentunya dengan bantuan teman-teman dari RS Harapan Kita Insya Allah ke depan RSUD Provinsi NTB bisa mandiri dan kami juga RSUD Provinsi NTB nantinya akan memberikan pengampuan kepada rumah sakit – rumah sakit sekitar,” ungkap dr. Lalu.

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan keberhasilan operasi jantung terbuka merupakan kerja nyata dari teman-teman  RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta telah mentransfer ilmu dan pendampingan tindakan medis untuk operasi jantung terbuka.

“Kami harapkan setelah dilakukan operasi dan beberapa kali pendampingan nantinya RSUD NTB bisa melakukan operasi jantung terbuka secara mandiri dan bisa melakukan pelayanan kepada masyarakat di NTB sehingga tidak perlu lagi rujukan ke luar NTB,” ucap Prof. Dante.

Pengampuan ini akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia sehingga pelayanan jantung menjadi lebih komprehensif dan angka kematian akibat penyakit jantung bisa diturunkan. Beberapa hal masih harus dipersiapkan salah satunya adalah sarana dan prasarana yang harus didukung.

Tapi yang tidak kalah pentingnya, menurutnya, adalah SDM nya yaitu tenaga ahli bedah jantung.

“Mudah-mudahan ke depan saya harapkan kita bisa bersama-sama melakukan operasi ini di tempat-tempat lain dan saya ucapkan selamat kepada tim dokter RS Pusat Jantung Harapan Kita bersama RSUD NTB yang pada hari ini sudah sukses melakukan suatu operasi dan nanti akan ada lagi satu operasi lagi. Mudah-mudahan juga sukses operasinya dan pasien bisa pulang dengan kondisi klinis yang lebih baik,” tutur Prof. Dante.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS mengharapkan dibukanya layanan jantung paripurna ini  dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat masalah penyakit jantung

“Harapan terbesar kami adalah masyarakat NTB dapat dilayani di daerah sendiri tanpa harus dirujuk keluar daerah sehingga tentunya dapat meningkatkan kenyamanan bagi pasien-pasien kita di seluruh NTB,” ujarnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid