Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

SATUSEHAT Dikembangkan Langsung Oleh Kemenkes

Jakarta, 31 Oktober 2024

Muncul narasi di media sosial yang menyatakan bahwa SATUSEHAT adalah program global. Narasi lain menyebutkan, kehadiran SATUSEHAT diusulkan dan dirancang untuk menghadapi pandemi berikutnya.

Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji, S.T, M.Si menjelaskan, pengembangan SATUSEHAT dilakukan oleh Kemenkes.

SATUSEHAT adalah ekosistem pertukaran data kesehatan (Health Information Exchange/HIE) yang menghubungkan sistem informasi atau aplikasi dari seluruh anggota ekosistem digital kesehatan Indonesia, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), regulator, penjamin, dan penyedia layanan digital.

“SATUSEHAT dikembangkan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO), yang dirancang sebagai bagian Sistem Informasi Kesehatan Nasional,” jelas Setiaji di Jakarta, Kamis (31/10).

“SATUSEHAT mendukung ekosistem teknologi kesehatan, yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi dan berkualitas untuk masyarakat Indonesia.”

Kemenkes berupaya mengembangkan produk-produk ekosistem SATUSEHAT untuk memudahkan masyarakat mengakses data kesehatan dan mengelola kesehatan pribadi secara mandiri. Dengan adanya ekosistem SATUSEHAT, diharapkan pertukaran data kesehatan dapat lebih efisien dan efektif.

“Dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat Indonesia melalui SATUSEHAT Mobile, SATUSEHAT Platform, SATUSEHAT SDMK, SATUSEHAT Logistik, dan lainnya,” lanjut Setiaji.

SATUSEHAT Mobile adalah aplikasi kesehatan masyarakat yang terintegrasi dengan SATUSEHAT Platform. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur dan layanan kesehatan, di antaranya pengingat minum obat, terkoneksi dengan wearable device, dan sertifikat imunisasi.

Kemudian, SATUSEHAT Platform merupakan platform integrasi data kesehatan individu antar-fasyankes. Platform ini menghubungkan sistem informasi atau aplikasi dari seluruh anggota ekosistem digital kesehatan Indonesia.

SATUSEHAT SDMK dimanfaatkan untuk mengintegrasikan dan mengelola data profil tenaga medis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan lainnya. Sistem ini bertujuan memfasilitasi pencarian dan integrasi profil, pembaruan data pribadi dan keprofesian, serta layanan registrasi dan perizinan.

Selanjutnya, SATUSEHAT Logistik digunakan untuk memantau ketersediaan stok vaksin di setiap fasilitas layanan kesehatan agar monitoring menjadi lebih mudah.

Apresiasi Manfaat SATUSEHAT

Setiaji menambahkan, SATUSEHAT didesain sesuai cetak biru “Strategi Transformasi Digital Kesehatan” yang dapat diakses publik secara terbuka. Cetak biru ini pertama kali diterbitkan oleh Kemenkes RI pada 2021.

Pemanfaatan SATUSEHAT mendapatkan apresiasi dari dalam dan luar negeri. Apresiasi berupa penghargaan dalam memanfaatkan dan mengimplementasikan teknologi digital yang meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“SATUSEHAT juga diapresiasi manfaatnya oleh publik, terbukti dari penghargaan yang telah didapatkan oleh SATUSEHAT dari dalam maupun luar negeri,” tambah Setiaji.

Salah satu penghargaan Kemenkes RI melalui SATUSEHAT, yaitu The GovTech Prize 2024 Kategori Kesehatan atas inovasi dalam mengembangkan SATUSEHAT. Penghargaan ini diterima saat World Governments Summit 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 13 Februari 2024.

Dalam dua tahun terakhir, Kemenkes RI telah meraih 12 penghargaan nasional dan internasional lainnya atas upaya melakukan transformasi dan digitalisasi kesehatan. Penghargaan-penghargaan itu, di antaranya OpenGov Asia Award 2023, IDC Future Enterprise Awards 2022, IdenTIK 2022, TOP Digital Awards 2023, dan sebagainya.

SATUSEHAT juga dapat dimanfaatkan untuk penanganan wabah pada masa mendatang, seperti yang sudah berjalan ketika pandemi COVID-19 dan pencegahan Mpox.

“Pemanfaatan SATUSEHAT untuk penanganan wabah, yakni dengan menyediakan data kesehatan berkualitas dan terintegrasi yang dapat mendukung analisis dan dasar pengembangan kebijakan pemerintah,” ucap Chief of TTO Setiaji.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM