Bandung, 27 Maret 2021
Pada Hari ini (27/3) Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH, Kepala BBKPM Bandung Dr. drg. Maya Marinda Montain, M.Kes Kepala Biro Perencanaan Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt., M.Pharm, MM, Bupati Garut Rudy Gunawan, S.H., M.H., MP hadir dalam Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia sekaligus Meresmikan Aplikasi SIM Mangkir (Sistem Informasi Manajemen Pasien TB Mangkir) di Gedung BBKPM Bandung.
Dalam Sambutannya, Sekjen berpesan bahwa penanggulangan TB tidak boleh lengah di masa Pandemi COVID-19. Sekjen juga mengapresiasi adanya inovasi ini.
“Saya ucapkan terima kasih serta penghargaan kepada BBKPM Bandung dan Pemerintah Daerah yang tetap konsisten dalam komitmennya upaya penanggulangan TBC di wilayah kerjanya melalui berbagai program. Hal ini merupakan upaya nyata dalam Upaya Kesehatan Masyarakat dalam penanggulangan TBC” Ujar drg. Oscar
Adanya Aplikasi ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI: Pertama, Pelacakan secara agresif untuk menemukan penderita TBC diselaraskan dengan program proses pencarian untuk COVID-19 secara rutin. Kedua, Layanan diagnostik maupun pengobatan TBC sampai sembuh harus tetap berlangsung didukung dengan aturan Pemerintah. Ketiga, Upaya pencegahan, preventif, dan promotif untuk mengatasi TBC ini betul-betul harus lintas sektor, termasuk dari sisi infrastruktur.
SIM Mangkir merupakan satu dari berbagai upaya yang dilakukan BPPKM Bandung, mulai dari pemberdayaan masyarakat dengan Inovasi Desa Siaga TBC di Garut, Peningkatan Kapasitas seluruh stakeholder seperti dengan melaksanakan Pelatihan Strategi DOTS di Fasyankes dan program lainnya.
“SIM Mangkir terkait dengan kepatuhan obat untuk pasien TB RO (Resisten Obat). Dengan adanya fungsi notifikasi,sms/gateway, memberikan informasi pengobatan, jadwal berkunjung dan menjadi reminder kepada pasien, jika belum berkunjung akan muncul notifikasi kepada petugas melalui telegram dan akan ditelpon dan jika belum ada respon maka terakhir akan dikunjungi secara langsung oleh petugas” ujar Maya Marinda.
Di Indonesia sendiri, kasus TBC sebanyak 845.000 dengan 11 kematian/jam, dimana sebagian besar penderita TBC tersebut adalah pada usia produktif.
*Tentang Sistem Informasi Manajemen TB Mangkir (SIM Mangkir) *
SIM MANGKIR adalah sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi yang dikembangkan BBKPM Bandung untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan pasien TBC melalui pemantauan kasus pasien TBC yang mangkir berobat di BBPM Bandung. Perlunya SIM MANGKIR ini karena masih tingginya kasus drop out pasien TB, terlambatnya pelacakan kasus TB mangkir, risiko meningkatnya kasus TB Resisten Obat, rendahnya angka keberhasilan pengobatan TB, dan data pasien TBC mangkir yang belum terintegrasi.
Tujuan dari SIM Mangkir agar dapat mengurangi angka ketidakpatuhan pengobatan TB, mengurangi drop out kasus TB, mengurangi kemnungkinan menjadi TB resisten Obat, mendukung percepatan pencapaian eliminasi TB 2030. SIM mangkir BBKPM Bandung telah dilengkapi dengan sms gateway bagi pasien reminder pengobatan dan info promosi Kesehatan dan aplikasi telegram bagi petugas. Hasil evaluasi penggunaan SIM mangkir di BBKPM Bandung tahun 2019 dan 2020 telah mengembalikan lebih dari 70 % pasien TB yang mangkir untuk kembali berobat, dan menekan potensi pasien TB yang drop out hingga > 85 %. Rencana pengembangan berikutnya SIM mangkir adalah memgembangkan mobile sistem, mengembangkan fitur dan laporan SIM mangkir online. SIM Mangkir ini diharapkan dapat direplikasi oleh Fasyankes dan Dinas Kesehatan dan terintegrasi dalam SITB.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (PRU/NI)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Drg Widyawati, MKes