Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Tak Perlu Jauh-Jauh, RSUD Margono Soekarjo Kini Punya Linac untuk Penanganan Kanker

Purwokerto, 23 Agustus 2024

RSUD Margono Soekarjo Purwokerto kini telah memiliki layanan radioterapi Linear Accelerator (Linac) untuk penanganan penyakit kanker. Peresmian operasional layanan ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (23/8).

“Hari ini, saya kunjungan ke RSUD Margono untuk melihat operasi Linac disini. Bersih sekali ruangannya, senang sekali dokternya banyak,” kata Menkes Budi. 

Menkes Budi yakin bahwa peresmian layanan penanganan kanker berteknologi tinggi ini akan menjadi lompatan signifikan bagi RSUD Margono menjadi rumah sakit dengan tipe paling tinggi . 

“Bagus banget (layanannya) dan mereka bersemangat menjadi RS rujukan paling tinggi, bukan hanya kelas A,” imbuh Menkes. 

Direktur Utama RSUD Margono Harsini mengatakan, selama lebih dari 3 tahun terakhir, jumlah kunjungan pasien kanker baik rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Margono terus meningkat. Pada 2020, jumlah pasien rawat jalan mencapai 6.330 orang, dan pada 2023 meningkat menjadi 8.182 orang. Sementara itu, pasien rawat inap pada tahun 2020 sebanyak 4.658 orang, dan meningkat menjadi 7.477 orang pada tahun 2023.

Menkes melanjutkan, keberadaan alat radioterapi berteknologi tinggi ini akan memudahkan akses masyarakat Purwokerto dan sekitarnya terhadap layanan perawatan kanker yang lebih berkualitas, sekaligus mengurai antrean pasien yang sebelumnya bisa menunggu lama. 

Senada dengan Harsini, dokter spesialis radioterapi, dr. Arundito Widikusumo, mengungkapkan bahwa sejak pertama kali beroperasi pada 12 Agustus 2024 hingga saat ini, layanan radioterapi Linac telah melayani sekitar 10 pasien. Mayoritas pasien berasal dari luar Purwokerto, bahkan ada yang berasal dari Jawa Barat.

“Rata-rata justru berasal dari luar Purwokerto, sebagian besar di atas 50 persen, kita ada sampai Jawa Barat itu sampai Ciamis, Banjar Patroman, Pangandaran, kemudian ke sini ada Cilacap, Brebes, Tegal, Purbalingga, Banjarnegara, bahkan Wonosobo juga banyak yang ke sini,” ucapnya. 

Menurut dr. Arundito, sebelum ada Linac, RSUD Margono menyediakan layanan radioterapi menggunakan Cobalt-60. Namun, dengan jumlah kunjungan pasien kanker yang terus meningkat, belum semua pasien mampu dilayani. Akibatnya, terjadi antrean pasien yang cukup panjang, bahkan hingga berbulan-bulan.

“Sebelum ada Linac, layanan radioterapi kita sudah penuh sampai Februari tahun depan,” imbuhnya. 

Namun, sejak diimplementasikan 10 hari lalu, alat canggih ini telah berhasil memangkas waktu tunggu pasien.

“Walaupun baru 10 pasien tapi trennya mulai ada pengurangan. Ke depannya kita dapat  melakukan penyinaran dengan menambah kuota dan alat, sehingga otomatis antrian untuk pasien radioterapi berkurang dari sebelumnya,” tuturnya. 

Ia mengaku bangga atas kesuksesan layanan radioterapi di RSUD Margono. dr. Arundito berharap kehadiran Linac akan semakin mendekatkan layanan kesehatan kanker bagi masyarakat Purwokerto dan sekitarnya, sehingga pasien tidak perlu lagi berobat ke kota-kota besar seperti Semarang atau Jakarta.

Dimas Kartiko Wibowo, salah satu pasien poli paru RSUD Margono, menyatakan telah merasakan manfaat dari layanan radioterapi Linac. Keberadaan Linac, lanjutnya, telah membantunya menjalani terapi penyinaran dengan lebih mudah. Ia berharap fasilitas di rumah sakit akan terus ditingkatkan.

“Saya merasa sangat puas. Dari awal saya melakukan pemeriksaan, fasilitasnya sudah memadai, sudah lengkap lah, jadi sudah tidak perlu ke luar kota lagi karena memang sudah lengkap, karena RSUD Margono sudah menjadi rumah sakit kelas A dan jumlah pasiennya semakin banyak, kedepan fasilitasnya semoga bisa diperluas,” harapnya. 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid