Jakarta, 7 November 2022
Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020, proyeksi penduduk Indonesia berjumlah 270 juta jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan 3,26 juta jiwa setiap tahunnya.
Sebesar 70,72% pertumbuhan penduduk ini didominasi oleh kelompok usia produktif (15–64 tahun) yang berperan strategis sebagai aset negara sekaligus penggerak ekonomi bangsa.
Selain usia produktif, pertumbuhan penduduk juga diisi oleh kelompok usia lanjut (di atas 60 tahun), data sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase penduduk usia lanjut dari 7,59 % pada tahun 2010 menjadi 9,78% pada tahun 2020.
Namun sayangnya, pertumbuhan penduduk usia produktif dan usia lanjut di Indonesia tidak selaras dengan pertumbuhan kualitas tahun hidupnya. Pendekatan terbaru untuk melihat kualitas tahun hidup, Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE) oleh WHO pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia memiliki HALE rerata 62,8 tahun dari standar usia harapan hidup 71,3 tahun.
Artinya terdapat selisih 8,5 tahun yang hilang akibat kualitas hidup yang buruk, karena menderita penyakit seperti penyakit jantung, gangguan sistem saraf, diabetes, gangguan ginjal termasuk disabilitas yang akan ditimbulkan.
“Kita perlu memperkecil selisih angka ini agar tercipta SDM yang berkualitas dari keuntungan pertumbuhan penduduk usia produktif dan usia lanjut yang dimiliki Indonesia,” ujar Prof. Dante pada pembukaan seminar kesehatan usia produktif dan Lansia dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-58, Senin (7/11).
Salah satu komponen transformasi yang mendasar dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia adalah transformasi layanan primer, yaitu transformasi yang difokuskan untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif terhadap penyakit.
Sejalan dengan visi presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan, Kementerian Kesehatan berkomitmen melakukan Transformasi Kesehatan.
Transformasi ini kita wujudkan melalui edukasi masyarakat tentang hidup sehat dan penyakit, hingga pencegahan primer dan sekunder seperti program imunisasi, pemenuhan gizi seimbang, olahraga, dan skrining penyakit.
Faktor yang tak kalah penting dalam upaya membangun kualitas SDM usia produktif adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) termasuk pada kelompok disabilitas, dengan menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi pemberdayaan untuk menjadi bagian dari masyarakat yang sehat, produktif dan berprestasi.
Potensi dan tantangan dari pertumbuhan penduduk Indonesia tentunya memerlukan sinergi dari semua pihak dalam mengintegrasi upaya kesehatan yang berkualitas, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dengan spirit peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 yang mengangkat tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”. Kegiatan ini diharapkan menjadi pendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat dan mempercepat terwujudnya masyarakat usia produktif, penyandang disabilitas, serta Lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif, sehingga menjadi fondasi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid