Ternate, 31 Juli 2025
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (TBC), setelah India dan melampaui China.
"Posisi ini sebelumnya ditempati oleh China. Namun mereka berhasil menurunkan angka kasus secara signifikan," ujar Prof. Dante saat menyampaikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-71 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Universitas Khairun, Ternate (30/7).
Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah menggalakkan strategi quick win dengan fokus pada identifikasi dini, peningkatan notifikasi kasus, dan pengobatan menyeluruh. Langkah ini ditujukan untuk menekan separuh angka kasus TBC nasional hingga tahun 2030.
“Kita menargetkan penurunan 50% kasus TBC pada 2030. Pemerintah optimis target ini bisa dicapai dengan sinergi berbagai pihak,” papar Prof. Dante.
Strategi tersebut diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari institusi akademik seperti FKUI.
Saat mengunjungi Puskesmas Kota Ternate (31/7), Prof. Dante menekankan pentingnya deteksi aktif (_active case finding_) sebagai langkah preventif dalam pengendalian TBC.
“Dari 49 orang yang dilakukan X Yay, ditemukan 3 kasus TBC. Bayangkan jika tidak terdeteksi—mereka bisa menularkan ke sekelilingnya,” ujarnya.
Prof. Dante juga menggarisbawahi pentingnya edukasi dan pencegahan penularan di tingkat keluarga, mengingat banyak anggota keluarga yang tidak menyadari risiko penularan TBC dari satu orang ke yang lain.
“Kita ingin memutus mata rantai penularan di rumah tangga dan lingkungan terdekat,” jelasnya.
Kegiatan skrining TBC gratis ini merupakan bagian dari program mendukung pelaksanaan Program Quick Win Presiden Prabowo Subianto dalam transformasi layanan kesehatan, serta pengabdian masyarakat FKUI
Upaya percepatan penanganan TBC akan difokuskan di wilayah endemis, termasuk Maluku Utara. Prof. Dante menegaskan bahwa penguatan deteksi dan pengobatan di daerah seperti Ternate menjadi prioritas.
“Kita harus mulai sekarang agar target 2030 tercapai, bahkan membebaskan Indonesia dari TBC,” tegasnya.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa Kota Ternate menyumbang sekitar 50% notifikasi kasus TBC di Provinsi Maluku Utara, menjadikannya wilayah dengan prioritas tinggi dalam penanganan penyakit menular tersebut.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (UW/SK)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM